Dua Warga Tegal Tewas Saat Kebakaran di Tambora, 1 Jenazah Tunggu Tes DNA
HANCUR - Suasana lokasi kebakaran di Tambora (foto: disway.id)--
WARUREJA, radartegal.com - Dua warga asal Kecamtan Warureja Kabupaten Tegal ikut menjadi korban tewas dalam peristiwa kebakaran sebuah tempat kos di Tambora, Jakarta Barat. Keduanya adalah Gholib Mawardi, warga RT 5 dan Fathul Kirom asal RT 2 RW 2 Desa Sidamulya Warureja.
Salah satu tokoh masyarakat Kabupaten Tegal, Dewi Aryani, mengatakan setelah mendapatkan informasi dari Kades setempat, pihaknya langsung berkoordinasi dengan jajaran terkait. Total ada 6 korban kebakaran sehingga Polri harus berhati-hati dalam mengidentifikasi para korban.
"Informasinya 4 sudah teridentifikasi dan 2 masih perlu identifikasi," katanya.
Menurut Dewi, salah satu korban yang merupakan warga Kabupaten Tegal sudah dipulangkan ke rumah duka pada Jumat 19 Agustus 2022 sore. Sementara satu lainnya masih di rumah sakit menunggu test DNA untuk memastikan identitasnya.
Sebelumnya diberitakan kebakaran melanda rumah warga di kawasan Tambora, Jakarta Barat, Senin, 1 Agustus 2022. Peristiwa kebakaran rumah ini tepatnya berada di Jalan Pekojan 2 RT.05 RW.08 Kelurahan Pekojan Kecamatan Tambora.
Hal tersebut dipaparkan langsung oleh Kasie Ops suku dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Barat, Syarifudin melakui keterangan tertulisnya.
Syarifudin mengatakan kejadian tersebut berawal dari laporan warga sekitar pukul 11.37 WIB. Usai mendapat laporan tersebut, tim pemadam kebakaran langsung meluncur ke lokasi dan tiba sekitar pukul 11.49 WIB.
"Ini masih dalam proses pemadaman, tinggal pendinginan.untuk area sedang kita sisir semua agar tuntas," ujar Syarifudin sebagaimana dikutip radartegal.com dari Disway.id, Senin, 1 Agustus 2022.
Saat ditanya penyebab dari kebakaran tersebut, Syarifudin menduga karena korselting pada tiang listrik yang berada dekat dengan dua rumah tersebut. "Informasi dari warga bahwa tiang listrik itu korslet dan menyambar ke dua rumah dan terjadi kebakaran," jelasnya.
Tidak hanya itu, ia juga tidak menjelaskan secara rinci terkait jumlah kerugian dan total rumah yang terbakar. "Sementara kita masih dalam pendataan belom kita data semuanya, untuk kerugian nanti akan kita bahas," imbuhnya.
Tidak ada korban jiwa pada peristiwa, namun ia mengatakan bahwa hanya ada korban luka ringan yang dikarenakan terkena percikan api. "Satu orang umur 63 tahun yang bernama Supeno itu si pemilik rumah yang berupaya untuk memadamkan api, itu hanya luka ringan karena percikan api," kata Syarifudin.
Pada kejadian tersebut, timnya menurunkan 18 unit mobil pemadam dan 90 personil pemadam kebakaran (damkar). "Dari barat 14 unit, dari ptikendal dinas 2 unit, dari pusat 2 unit jadi total 18 unit," papar Syarifudin.
"Untuk kendala itu hanya akses masuknya saja yang agak sempit namun untuk sumber air agak bagus akhirnya kita bisa cepat untuk menglokalisir penjalaran," tandasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: