Gubernur Ganjar Berharap Learning Centre Mampu Menjawab Kebutuhan Bawang Putih

Gubernur Ganjar Berharap Learning Centre Mampu Menjawab Kebutuhan Bawang Putih

Ganjar Pranowo--

SLAWI, radartegal.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap kehadiran learning centre di Desa Tuwel Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal mampu menjawab kebutuhan bawang putih di dalam negeri. Itu, disampaikan saat meresmikannya, Jumat, 12 Agustus siang.

Hadir dalam peresmian, antara lain Bupati Tegal Umi Azizah, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aida S. Budiman, Kepala Kantor Perwakilan BI Tegal M. Taufik Amrozi serta pejabat lainnya. 

Dalam sambutannya, Ganjar mengatakan, kehadiran learning centre itu, nantinya akan betul-betul menjadi tempat belajar. Bukan hanya untuk yang di Kabupaten Tegal tetapi siapapun yang mau.

"Kami menyampaikan terima kasih kepada IPB, Bank Indonesia karena sudah memfasilitasinya. Tadi benih-benihnya sudah kelihatan. Tinggal kita melihat trendnya," kata Ganjar.

Ganjar pun berharap Kementerian Pertanian bisa berkolaborasi dengan yang ada di daerah. Sehingga kalau penugasan, harapan capaian-capaian atau target yang diinginkan bisa memungkinkan untuk swasembada bawang.

"Kalau sekarang 20 persen terlalu kecil dan hal tersebut bagian perintah dari Presiden untuk menjaga ketahanan pangan. Harapannya nanti mendekati produksi atau kebutuhan bisa tercukupi di atas 50 persen wajib menurut saya," kata Ganjar.

Sementara, Deputi Gubernur BI Aida S. Budiman mengatakan, beberapa bulan terakhir, inflasi di Indonesia memang masih cukup tinggi. Hal itu dipengaruhi karena sejumlah faktor, salah satunya dari komoditas pangan atau holtikultura. 

“Inflasi kita yang hampir mencapai lima persen itu, 11,47 persennya dari pangan. Karenanya, melalui gerakan nasional pengendalian inflasi yang merupakan perintah dari Presiden, itu bisa dijaga," ujarnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwi Saputra, salah satu upaya menjaga ketahanan pangan yakni dengan memberikan bantuan bibit benih cabai sebanyak 77.000 benih. 

Tahap awal diberikan berupa 17.845 kepada kelompok wanita tani, subsistem, pesantren, dan kelompok tani di Jawa Tengah agar ditanam di pekarangan dan lahan masing-masing. (muj/ima)

Sumber: radartegal.com