Sawo Tegalsari

Sawo Tegalsari

Periksalah rumah Anda. Pun yang bukan joglo. Blandar, pada umumnya, harus ditopang oleh tiang. Pun seandainya blandar itu terbuat dari cor beton —seperti blandar zaman sekarang.

Blandar itu harus kuat. Blandar berfungsi sebagai penyangga apa pun di atasnya: usuk, reng dan —terutama genteng, jemuran baju, dan mungkin juga solar cell.

Bayangkan istemewanya joglo Tegalsari ini: blandarnya yang begitu panjang tidak ditopang oleh tiang satu pun. Padahal ada empat blandar yang membentuk segi empat.

"Ini pasti joglo yang ada kaitannya dengan raja Solo," ujar Danang dalam hati. Ini bukan joglo biasa.

Ia pun semakin seru melakukan penelitian: apa hubungan Tegalsari yang begitu pelosok di Ponorogo dengan raja Solo.

Misteri besar.

Misteri panjang. Pun sampai seorang Gus Dur —keturunan Kasan Besari— menyimpulkan Tegalsari adalah cikal bakal lahirnya istilah pondok, mondok, yang kini jadi pondok pesantren.

Gus Dur sering ke Tegalsari. Tentu. Pun selama menjabat presiden keempat Indonesia.

Pangeran Diponegoro lulusan Tegalsari.

Sastrawan besar pujangga Ronggowarsito alumnus Tegalsari.

Kiai Kasan Besari adalah guru besar mereka.

Aneh. Beliau bukan wali. Tidak pernah mendapat gelar wali. Tapi barangkali beliau adalah walinya para wali.

Atau bukan.

Beda konsep.

Semua wali ada di pesisir pantai.

Sumber: