Beralasan Ada TPU Khusus, Oknum Camat Diduga Tolak Jenazah Covid-19

Beralasan Ada TPU Khusus, Oknum Camat Diduga Tolak Jenazah Covid-19

Jenazah korban Covid-19 di Pangkep mendapat penolakan aparat pemerintah. Menolak dimakamkan di pemakaman umum.

Penolakan diduga didalangi Camat Minasatene, Satria Sammana bersama Ketua RT dan imam masjid di Kelurahan Minasatene. Alasannya, sudah ada pemakaman khusus jenazah korban Covid-19 di Kecamatan Labakkang.

Padahal, beberapa waktu lalu, saudara dari Satria yang juga korban Covid-19, dimakamkan di lokasi yang sama TPU Bonto Riu, Kelurahan Minasatene. Akan tetapi, proses pemakaman tak ada penolakan.

Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pangkep, Muarrif menyebut, pemerintah terlalu membeda-bedakan warganya. Muarrif menyebut, ada upaya provokasi yang dilakukan orang tidak bertanggungjawab.

"Sewaktu kami berhadapan dengan Pak RT, dia bilang warga menolak. Namun kami tidak melihat ada warga di sekitar situ," ucapnya.

Pihaknya mendesak aparat hukum menindaklanjuti dugaan provokasi tersebut. Sudah memicu terjadinya keributan yang dilakukan oknum pemerintahan.

"Susah sekali untuk dimakamkan. Padahal sebelumnya ada saudara Pak Camat Minasatene yang dimakamkan disana kemarin," ungkapnya.

Juru Bicara Satgas Covid-19, dr Annas Ahmad mengemukakan pemakaman jenazah korban Covid-19 boleh dilakukan di pemakaman umum. Menurutnya, itu sesuai edaran Gubernur Sulsel.

"Tentunya dengan penatalaksanaan sesuai prosedur covid dan dilakukan oleh tim satgas," katanya.

Terpisah Camat Minasatane, Satria Sammana mengaku tidak menolak jenazah tersebut. Namun, dia menyebut bahwa sudah ada pemakaman khusus Covid-19, sehingga dia tidak mengizinkan dimakamkan di pekuburan umum.

"Masyarakat bukan tidak mau menerima. Tetapi tidak ada yang bisa meyakinkan masyarakat. Kalau ada yang bisa meyakinkan silakan," tegasnya.

Sementara saudara Satria yang dimakamkan di lokasi yang sama, karena merupakan warga asli di wilayah Tempat Pemakaman Umum (TPU) tersebut.
"Sekali lagi saya tegaskan di sini bukan pemakaman Covid-19," tuturnya. (fit/dir/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: