Gara-gara Pelek Motor, Anak Tega Tusuk Ayah Kandung Sampai Tewas

Gara-gara Pelek Motor, Anak Tega Tusuk Ayah Kandung Sampai Tewas

 Hanya gara-gara sang ayah menolak memberikan uang Rp1 juta untuk membelikan pelek sepeda motor, seorang anak bernama Mulyadi di Desa Awang Baru RT 04 RW 02, Kecamatan Batang Alai Utara (Batara), Hulu Sungai Tengah, tega menusuk ayah kandungnya sampai tewas.

Kejadian mengenaskan tersebut terjadi Sabtu (18/7) kemarin. Bermula saat malam itu pelaku mendatangi ayahnya dan meminta uang.

Ps Paur Subbag Humas Polres HST Aipda M Husaini menerangkan, uang tersebut ingin digunakan membeli pelek motor. 

"Namun karena tidak diberi ayahnya, pelaku emosi dan menusuk ayahnya," katanya. 

Korban meninggal di tangan anaknya sendiri dengan luka tusuk di beberapa bagian tubuh. Kematian korban baru diketahui setelah istrinya datang sekitar 06.30 Wita dan melihat banyak darah berceceran di rumah dan kemudian menemukan suaminya sudah tidak bernyawa lagi di dalam gudang. 

Istri korban akhirnya keluar rumah dan meminta bantuan warga untuk menghubungi pihak kepolisian dan melaporkan kejadian tersebut. Setelah polisi datang, pelaku yang masih berada tidak jauh dari lokasi kejadian rumahnya langsung diamankan.

Ditemukan juga barang bukti satu bilah pisau yang dibuang pelaku di bawah pohon asam dengan jarak 30 meter dari rumah korban.

Barang bukti yang diamankan pisau penusuk lengkap dengan kompang terbuat dari kayu, satu lembar baju kaus biru dan satu lembar sarung motif kotak-kotak. Pelaku bersama barang bukti langsung dibawa petugas ke Polsek Batang Alai Utara untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

Untuk memastikan apakah pelaku ini mengalami gangguan jiwa atau tidak, nanti akan diperiksa dokter yang berwenang. 

Kapolres berjanji akan memproses pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku dan mengucapkan terima kasih kepada anggota yang telah bekerja sehingga pelaku cepat diamankan. 

Ia juga turut berbelasungkawa kepada keluarga korban dan mengimbau untuk mempercayakan proses hukum kepada Polres HST.(antara/jpnn/ima)

Sumber: