Menelusuri Jejak Sejarah Pabrik Gula Colomadu, Destinasi Unik di Solo

Menelusuri Jejak Sejarah Pabrik Gula Colomadu, Destinasi Unik di Solo

Pabrik Gula Colomadu di Solo menjadi salah satu saksi sejarah industri gula sejak 1861. -(Ilustrasi foto: Google Maps/radartegal.com)-

radartegal.com - Pabrik Gula Colomadu merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang menjadi simbol kejayaan industri gula di Jawa pada abad ke-19. 

Pabrik Gula Colomaduini dibangun pada tahun 1861 atas perintah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IV dengan dana sebesar ƒ400.000. 

Modal tersebut berasal dari bantuan pemerintah kolonial Belanda serta pinjaman dari Be Bin Cian, seorang mayor Tionghoa yang berpengaruh di Semarang.

Nama "Colomadu" sendiri memiliki arti “gunung madu.” Filosofi ini mencerminkan harapan besar agar pabrik menjadi sumber kemakmuran bagi Praja Mangkunegaran, tidak hanya secara ekonomi, tetapi juga sosial dan budaya.

BACA JUGA:Menjelajahi Sejarah Baturaden Purwokerto yang Penuh Mitos

BACA JUGA:Sejarah dan Cita Rasa Legendaris Gudeg Koyor Semarang, Kuliner Manis Gurih yang Bikin Nagih

Pabrik Gula Pertama yang Dibangun Pribumi di Jawa

Pada tahun 1863, Pabrik Gula Colomadu mulai beroperasi dan tercatat sebagai pabrik gula pertama di Jawa yang dibangun oleh seorang bangsawan pribumi. Keberadaan pabrik ini membawa perubahan besar bagi Praja Mangkunegaran.

Sebelumnya, pendapatan kerajaan hanya bergantung pada pajak tanah. Namun, berkat pabrik ini, sumber keuangan menjadi lebih stabil.

Keuntungan yang diperoleh digunakan untuk membayar gaji pegawai, mendukung kehidupan bangsawan, serta membiayai berbagai kebutuhan operasional kerajaan.

Kesuksesan Pabrik Gula Colomadu juga menginspirasi pembangunan Pabrik Gula Tasikmadu di wilayah yang sama.

BACA JUGA:Tahu Aci khas Tegal: Sejarah, Cita Rasa, dan Alasan Selalu Jadi Buruan Wisatawan

BACA JUGA:Bajingan, Kuliner khas Temanggung Jawa Tengah yang Sarat Sejarah dan Keunikan

Masa Kejayaan dan Kemunduran Pabrik

Pada masa kejayaannya, Pabrik Gula Colomadu mampu menghasilkan gula dalam jumlah besar hingga diekspor ke berbagai wilayah, termasuk Singapura dan Banda Neira.

Pabrik ini menjadi salah satu roda penggerak ekonomi Mangkunegaran sekaligus bukti kemampuan bangsawan Jawa dalam mengelola industri modern.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: