Pendidikan Politik Didorong Diberikan Sejak Bangku SMP Demi Kualitas Pemilu

Pendidikan Politik Didorong Diberikan Sejak Bangku SMP Demi Kualitas Pemilu

Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Berkelanjutan di Kota Tegal--

"Tingkat partisipasi itu berkaitan pada legitimasi. Jadi saya khawatir jika ini digaungkan maka legitimasi bukan substansi tapi prosedural. Sehingga kedepan bagaimana membuat pemilih hadir untuk memilih berdasarkan kesadaran sendiri," tandasnya.

Kemudian, kata Mas Goyud, kepada partai, siapapun yang dipilih rakyat maka harus bertanggungjawab. Partai hanya mengawasi.

BACA JUGA: Jemput Bola, Disdukcapil Lakukan Perekaman Pemilih Pemula di Kota Tegal Usia 16 Tahun

BACA JUGA: Pilkada Serentak Makin Dekat, 19.154 Pemilih Pemula di Brebes Belum Perekaman E-KTP

"Kalau diibaratkan sebuah mobil, maka partai itu dealernya. Maka harus punya jaminan servis, siapapun yang dipilih rakyat harus bertanggungjawab," terangnya.

Terkait pemilih pemula, imbuh Goyud, pihaknya mendorong agar pendidikan politik kepada mereka yang belum mengenal pemilu. Yakni, kepada siswa kelas 2 dan 3 SMP. 

"Karena 5 tahun mendatang mereka yang akan mengikuti Pemilu, baru menyaser ke SMA," terangnya.

Sebab, tandas Goyud, agar nantinya pemilih tidak pragmatis, maka perlu ditanamkan pondasi untuk bernegara dan berbangsa yang baik melalui pemilu. Maka ilmu tentang demokrasi haeu ada di otak mereka. 

Goyud menambahkan, pihaknya juga mendorong kedepan dalam rekrutmen penyelenggara Pemilu harus benar-benar ada fit and peopertes, yakni integritas. Mereka yang duduk di Komisioner harus benar-benar bersih bukan titipan. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: