Pendidikan Politik Didorong Diberikan Sejak Bangku SMP Demi Kualitas Pemilu

Pendidikan Politik Didorong Diberikan Sejak Bangku SMP Demi Kualitas Pemilu

Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Berkelanjutan di Kota Tegal--

TEGAL, radartegal.com - Penyelenggaraan Pesta demokrasi, baik Pemilu maupun Pilkada 2024 memang telah usai, namun masih menyisakan sejumlah persoalan. Salah satunya, mindset pemilih pragmatis yang perlu dirubah demi peningkatan kualitas Pemilu.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan yakni dengan memberikan pendidikan politik kepada Pemilih Pemula. Tepatnya, mereka yang saat ini duduk di bangku Kelas 2 dan 3 SMP.

Anggota DPR RI Wahyudin Noor Aly saat menghadiri Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Berkelanjutan 2025 di Tegal mengatakan penyelenggaraan Pemilu selesai, namun problemnya belum selesai Mulai dari Pemerintahan sebagai fasilitator, penyelenggara dan masyarakat sebagai pemilih.

"Dari sisi pemerintahan, memang untuk penganggaran sudah oke, tidak ada yang tidak turun. Namun yang muncul, masih adanya ASN yang dinilai tidak netral, terutama pada Pilkada dan terjenal pada dukung mendukung dan itu mempengaruhi," katanya Kamis 26 Juni 2025. 

BACA JUGA: Anggota DPRD Brebes Lakukan Sosialisasi Pendidikan Politik ke Warga

BACA JUGA: Gelar Pendidikan Politik, Gerindra Brebes Targetkan 12 Kursi di Pemilu Nanti

Problem selanjutnya, kata Wahyudin, pada sisi penyelenggara seperti KPU dan Bawaslu. Beberapa kali DKPP menyidangkan penyelenggara karena ketidaknetralan, ketidakbecusan dan persoalan lainnya.

"Artinya, ini masih ada problem yang ada pada sisi penyelenggara. Kemudian yang ketiga dari sisi masyarakat," ujarnya.

Wahyudin mengatakan Pemilu kali ini dianggap paling brutal, karena semuanya berbasis transaksional. Sehingga perlu dipikirkan bersama agar para pemilih tidak lagi pragmatis. 

"Karena ini yang membuat kita khawatir. Kalau dibiarkan, bisa-bisa gedung dprd bisa dikuasai oleh pemodal, cukong dan muncul teman-teman dewan dasi bos narkoba dan judi sehingga perlu diantisipasi," tandasnya.

BACA JUGA: Gelar Pendidikan Politik Bagi Kader dan Pengurus, Partai Gerindra Terapkan Protokol Kesehatan

BACA JUGA: Ajak Pemilih Pemula di Tegal Nobar, KPU: Jadilah Pemilih Cerdas

Salah satu upayanya, kata Wahyudin, melalui sosialisasi seperti hari ini perlu. Agar mereka tidak dibiarkan setelah Pemilu selesai. 

Selanjutnya, ujar Pria yang akrab disapa Mas Goyud itu, yang terpenting kesuksesan pemilu jangan hanya dilihat dari tingkat partisipasi. Karena jika hanya melihat dari itu maka akan terjebak pada mobilisasi. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: