Warga Desa Randumuktiwaren Datangi Balai Desa, Tuntut Pengunduran Diri Kepala Desa
Salah satu pemicu utama kemarahan warga desa Randumuktiwaren adalah pengangkatan Kepala Dusun V tanpa melibatkan Badan Permusyawaratan Desa--
PEKALONGAN, radartegal.com - Ratusan warga desa Randumuktiwaren memenuhi balai desa pada Rabu siang (14/5/2025) untuk menyampaikan protes terhadap kebijakan kepala desa. Aksi ini terjadi akibat ketidaktransparanan dalam pengambilan keputusan yang dirasa merugikan masyarakat.
Salah satu pemicu utama kemarahan warga desa Randumuktiwaren adalah pengangkatan Kepala Dusun V tanpa melibatkan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan tanpa sosialisasi. Proses ini dinilai melanggar aturan dan mengabaikan aspirasi warga.
Selain masalah pengangkatan Kadus, warga desa Randumuktiwaren juga mempertanyakan hilangnya sepeda motor inventaris desa serta ditemukannya minuman keras di kantor desa. Hal ini semakin memperkuat dugaan penyimpangan oleh kepala desa.
Saat dimintai tanggapan, kepala desa menolak mencabut SK pengangkatan Kadus V dengan alasan hak prerogatif. Sikap ini justru memicu kemarahan warga desa Randumuktiwaren, yang kemudian menuntut pengunduran dirinya.
BACA JUGA: Pelatihan Pertanian Hidroponik di Desa Mereng Pemalang, Kades Ajak Warga Kembangkan Pertanian Modern
BACA JUGA: Diduga Korupsi, Kades di Brebes Didemo Warganya untuk Mundur
Aksi Warga Randumuktiwaren: Latar Belakang dan Tuntutan
Aksi unjuk rasa yang dilakukan warga desa Randumuktiwaren bukan tanpa alasan. Selama beberapa bulan terakhir, muncul berbagai keluhan terkait kebijakan kepala desa yang dianggap tidak melibatkan partisipasi masyarakat.
Salah satu isu utama adalah pengangkatan Kepala Dusun V yang dilakukan tanpa musyawarah. Warga menilai proses ini cacat hukum karena seharusnya melibatkan BPD dan mempertimbangkan suara masyarakat.
Selain itu, warga juga menemukan sejumlah kejanggalan, seperti hilangnya aset desa berupa sepeda motor yang tidak jelas pertanggungjawabannya.
Bahkan, terdapat laporan bahwa di kantor desa ditemukan botol minuman keras, yang semakin memperburuk citra kepemimpinan kepala desa. Ketika ditanya mengenai motor yang hilang, kepala desa hanya menjawab singkat, "rahasia," yang semakin memicu ketidakpercayaan.
BACA JUGA: Demo Kadesnya yang Diduga Korupsi, Warga Balaradin Geruduk Kantor Bupati Tegal
Respons Kepala Desa dan Eskalasi Konflik
Dalam pertemuan dengan warga, kepala desa bersikukuh tidak akan mencabut SK pengangkatan Kadus V. Ia beralasan bahwa hal tersebut merupakan hak prerogatifnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



