Kompetensi 194 Santri Baru Ponpes Al Fattah Tegalgandu Brebes di Uji

Kompetensi 194 Santri Baru Ponpes Al Fattah Tegalgandu Brebes di Uji

Sebanyak 194 santri baru Pondok Pesantren (PP) Al Fattah Tegalgandu, Kecamatan Wanasari mengikuti kegiatan Uji Kompetensi Santri Baru pada Senin 14 Juli 2025 lalu.(Istimewa)--

BREBES, radartegal.com - Kompetensi keagamaan 194 santri baru Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fattah Tegalgandu, BREBES, di uji, Senin 14 Juli 2025. Uji Kompetensi digelar di aula pesantren.

Kegiatan uji kompetensi ini merupakan langkah awal untuk mengukur kemampuan dasar para santri baru Ponpes Al Fattah Tegalgandu Brebes. Utamanya dalam hal pengetahuan Agama Islam dan kemampuan membaca Alquran, sebelum memasuki sistem pembelajaran di pesantren.

Koordinator Uji Kompetensi Santri Baru Ponpes Al Fattah Tegalgandu Brebes, Akhmad Sururi mengatakan, uji kompetensi ini penting dilakukan untuk mengetahui kondisi awal (input) dari para santri baru. Mengingat latar belakang pendidikan mereka yang sangat beragam.

“Tidak semua santri baru memiliki pengalaman mondok sebelumnya. Ada yang berasal dari latar belakang pendidikan umum, ada pula yang sudah pernah belajar di pesantren lain. Karena itu, melalui uji kompetensi ini kita bisa melihat kemampuan dasar mereka dan mengelompokkan santri sesuai tingkatannya,” ujarnya, Selasa 15 Juli 2025.

BACA JUGA:DPRD Brebes Tetapkan APBD 2025 Perubahan dalam Rapat Paripurna

BACA JUGA:Pemkab Brebes Terima Penghargaan Desa Sadar Hukum Terbanyak di Jateng

Menurutnya materi dalam uji kompetensi itu, meliputi dasar-dasar aqidah, fiqih, adab, serta kemampuan membaca Alquran, baik secara bin nadzar (membaca langsung) maupun bil ghoib (hafalan). 

Hasil dari ujian ini akan menjadi acuan untuk penempatan santri dalam sistem pembelajaran klasikal dan sorogan yang menjadi ciri khas pendidikan di Ponpes Al Fattah.

Sementara itu, pimpinan Ponpes Al Fattah, KH Musyaffa Lc, yang akrab disapa Gus Syaffa, menegaskan bahwa uji kompetensi ini merupakan bagian integral dari sistem akademik pesantren sebelum para santri mengikuti kurikulum pendidikan formal dan diniyah.

“Di pagi sampai siang hari, santri mengikuti pembelajaran formal SMP dan SMA. Sementara di sore hingga malam, mereka menjalani pembelajaran khas pesantren seperti pengajian Alquran dan kajian kitab kuning. Bagi santri baru yang belum lancar membaca quran, kita sediakan kelas khusus dengan metode Iqro,” terangnya.

BACA JUGA:Ahli Waris Marbot Masjid di Brebes Terima Santunan Jaminan Kematian

BACA JUGA:Dindikpora Pantau MPLS di Brebes, Datangi Sekolah di 17 Kecamatan

Dia menjelaskan, fokus pendidikan di Ponpes Al Fattah adalah pada penguatan bacaan Alquran dan dasar-dasar keagamaan berbasis kitab kuning. 

Di mana, santri pemula akan mempelajari kitab dasar seperti Safinah dan Mabadi Fiqih. Sementara santri berpengalaman akan diarahkan ke kajian tingkat lanjut seperti Fathul Qorib.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: