Cloud Accounting: Peluang Baru bagi Dunia Usaha dan Keuangan di Tegal
--
TEGAL, radartegal.com - Perkembangan teknologi digital kini semakin terasa dalam aktivitas bisnis masyarakat. Jika dulu inovasi digital hanya identik dengan kota besar, kini perubahan tersebut mulai masuk hingga ke daerah, termasuk Tegal.
Dalam beberapa tahun terakhir, sistem pembayaran digital, layanan fintech, dan aplikasi kasir modern mulai digunakan oleh pelaku usaha, baik di pasar tradisional, sentra UMKM, maupun industri rumahan. Fenomena ini menunjukkan bahwa pelaku usaha mulai memahami bahwa teknologi dapat membantu meningkatkan efisiensi usaha.
Salah satu inovasi yang mulai dikenal adalah cloud accounting, yakni sistem pencatatan akuntansi berbasis penyimpanan online yang dapat diakses melalui internet. Sistem ini membuat pemilik usaha tidak lagi bergantung pada satu perangkat komputer atau pada pembukuan manual yang rawan hilang, salah catat, atau sulit diperbarui. Dengan perangkat sederhana seperti ponsel atau laptop, data keuangan dapat dipantau kapan pun dibutuhkan.
Digitalisasi UMKM Semakin Meningkat
Transformasi digital di sektor usaha semakin terlihat jelas dari meningkatnya penggunaan pembayaran non-tunai. Berdasarkan data Bank Indonesia, hingga semester pertama pada tahun 2025, QRIS telah digunakan oleh lebih dari 57 juta pengguna dan 39,3 juta merchant, di mana sekitar 93,16% pengguna merupakan UMKM. Selain jumlah pengguna yang meningkat, nilai transaksinya juga tumbuh signifikan, yaitu mencapai 162% year-on-year pada 2025.
Perubahan kebiasaan ini menjadi fondasi penting bagi sistem cloud accounting. Ketika pembayaran digital, e-commerce, dan aplikasi kasir sudah digunakan, maka pencatatan transaksi dapat dilakukan secara otomatis karena platform cloud dapat terhubung dengan sistem tersebut.
Manfaat bagi Pelaku Usaha di Tegal
Bagi pelaku UMKM di Tegal, baik usaha kuliner, sentra batik Tegalan, warung kelontong, toko kue rumahan, pelaku perikanan, hingga bisnis kreatif, cloud accounting menawarkan berbagai keuntungan nyata, antara lain:
• Lebih hemat biaya, karena tidak memerlukan pembelian perangkat mahal atau software instalasi
• Akses fleksibel, pelaku usaha dapat memantau arus kas dan kondisi finansial dari mana saja.
• Penyimpanan data lebih aman, karena sistem cloud memiliki pencadangan otomatis.
• Laporan keuangan otomatis dan lebih rapi, termasuk fitur perpajakan, rekonsiliasi bank, hingga pengelolaan stok.
Sebuah penelitian di Indonesia juga mencatat bahwa penggunaan cloud accounting pada UMKM mampu meningkatkan ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan dan mengurangi risiko salah pencatatan dibandingkan manual (Natalia & Tammar, 2025).
Dengan laporan yang lebih profesional, pelaku usaha juga lebih mudah mengajukan kredit atau pembiayaan ke bank maupun lembaga keuangan lainnya.
Tantangan yang Masih Harus Dibangun
Meskipun berbagai manfaatnya cukup besar, penerapannya tentu tidak luput dari tantangan. Salah satu kendala yang masih ditemui adalah rendahnya pemahaman teknologi di kalangan pelaku usaha.
Tidak sedikit pemilik usaha yang masih menganggap aplikasi keuangan sulit digunakan. Padahal, banyak platform cloud yang kini dirancang dengan tampilan sederhana agar mudah dipelajari.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


