Diskusi Budayawan Zastrow dan PMII Tegal: Bedah Strategi Kebudayaan, Mitos hingga Ancaman Radikalisme
BINCANG - Ngatawi Al-Zastrow saat bincang-bincang dengan pengurus PMII Tegal.-Yeri Noveli/Radar Tegal Grup-
SLAWI, radartegal.com - Diskusi antara Budayawan Ngatawi Al-Zastrow dan PMII Tegal berlangsung santai namun berbobot. Penuh keakraban, Diskusi dalam pertemuan Sahabat-sahabati PMII ini, berlangsung di Slawi, Kabupaten Tegal, Minggu, 7 Desember 2025.
Dalam diskusi, Zastrow membedah strategi kebudayaan, mitos, hingga ancaman radikalisme yang menggerus identitas bangsa.
Budayawan kelahiran Pati yang tumbuh dalam tradisi pesantren Nahdlatul Ulama, langsung memantik perhatian peserta diskusi saat membahas relevansi kearifan lokal sebagai “imunitas” kebudayaan.
Diskusi memanas saat salah satu peserta mempertanyakan apa jadinya jika kearifan lokal mulai luntur.
BACA JUGA:Protes! Ratusan Pedagang Pasar Kabupaten Tegal Geruduk Kantor Bupati, 7 Tuntutan Dilayangkan
“Ya dihidupkan kembali. Kearifan lokal itu bukan barang mati; ini termasuk laku hidup,” tegas Zastrow.
Dimensi Nilai Budaya
Ia menjelaskan bahwa nilai-nilai budaya memiliki dua dimensi: nilai praksis yang bisa berubah mengikuti zaman dan nilai substansif yang tak boleh diganggu gugat.
Menghormati orang tua adalah nilai substansif, sementara ekspresinya seperti mencium tangan, masuk kategori praksis.
Menurutnya, seseorang yang memiliki “vaksin kultural” tidak akan mudah terseret arus ideologi luar. Ia mencontohkan ulama Nusantara seperti Syekh Nawawi Al-Bantani, Abu Somad Al-Palembangi, hingga Hasan Al-Banjari yang tetap teguh pada identitasnya meski lama belajar di Timur Tengah.
BACA JUGA:Cloud Accounting: Peluang Baru bagi Dunia Usaha dan Keuangan di Tegal
BACA JUGA:Sunatan Massal HUT Korpri ke-54, Momen Gotong Royong ASN Pemkab Tegal
“Kearifan lokal menjadi source untuk rekonstruksi gagasan. Mereka canggih karena punya imunitas kultural,” ujarnya.
Pembahasan semakin menarik ketika topik bergeser pada mitos dan tabu dalam tradisi Jawa seperti “ora ilok” keluar rumah selepas Maghrib.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



