BREBES, radartegal.com - Ketika bicara soal kuliner khas Brebes, kebanyakan orang mungkin langsung teringat pada telur asin atau bawang merah.
Namun, ada satu hidangan khas lain yang tak kalah menggoda dan justru menyimpan keunikan luar biasa, yaitu Sate Blengong.
Kuliner khas Brebes ini bukan hanya sekadar sajian sate biasa, melainkan juga cermin dari budaya dan kekayaan tradisi masyarakat Brebes yang patut dilestarikan.
Berikut Radartegal.com akan membahasa cara membuat sate Blengong kuliner khas Brebes. Simak penjelasan lebih lanjut di artikel berikut ini.
BACA JUGA: Jadi Warisan Budaya Tak Benda, Ini Keunikan Kuliner Nasi Grombyang khas Pemalang
BACA JUGA: Bikin Nagih, Ini 7 Kuliner Pedas khas Tegal yang Wajib Anda Coba
Proses memasak sate blengong khas Brebes
-(Foto: Youtube TRANS7 OFFICIAL)-
Berbeda dari sate pada umumnya yang langsung dibakar setelah dibumbui, Sate Blengong melalui proses pengolahan lebih kompleks.
Dagingnya diungkep terlebih dahulu dengan bumbu rempah khas Brebes seperti bawang merah, bawang putih, lengkuas, jahe, dan kunyit. Proses ini membuat bumbu meresap sempurna dan menghilangkan bau amis dari daging.
Setelah proses ungkep, potongan daging baru kemudian ditusuk dan dibakar di atas bara arang, menciptakan aroma khas yang menggoda selera.
Tusukannya pun tidak biasa, karena memiliki panjang sekitar 30–40 cm dan setiap tusuknya terdiri atas tujuh potong daging lebih banyak dibanding sate ayam biasa.
BACA JUGA: Wisata Kuliner di Brebes, 11 Hidangan Lezat yang Wajib Dicoba!
BACA JUGA: Kulineran Sambil Healing? Coba 5 Spot Unik di Tegal Ini
Bumbu pelengkapnya juga spesial. Sate Blengong biasanya disajikan dengan lontong atau ketupat sayur sebagai sumber karbohidratnya. Perpaduan ini menciptakan rasa gurih, pedas, dan sedikit manis khas masakan Jawa Tengah.
Salah satu keunikan utama dari Sate Blengong terletak pada bahan baku yang digunakan, yakni daging blengong. Blengong adalah unggas hasil persilangan antara bebek jantan dan mentok betina.
Kombinasi ini menghasilkan daging dengan tekstur yang unik tidak sekeras daging bebek namun juga tidak terlalu lembek seperti mentok. Teksturnya empuk dan kenyal, membuat pengalaman menggigit setiap potong sate menjadi begitu istimewa.