BACA JUGA: Mengungkap Mitos Tangan Berkeringat Tanda Penyakit Jantung, Apakah Benar? Cek Faktanya
BACA JUGA: Mitos Tangan Berkeringat Ada Kaitannya dengan Penyakit Jantung, Benarkah? Begini Faktanya
Pada pasien gagal ginjal, produksi hormon ini terganggu sehingga menyebabkan anemia. Anemia dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, sesak napas, dan kulit pucat.
Untuk mengatasi anemia, pasien biasanya diberikan suplemen zat besi dan obat perangsang pembentukan sel darah merah.
3. Infeksi
Risiko infeksi merupakan salah satu komplikasi serius dari cuci darah. Luka tusukan jarum selama proses dialisis dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri.
Selain itu, sistem kekebalan tubuh pasien gagal ginjal cenderung lemah, sehingga lebih rentan terhadap infeksi.
BACA JUGA: 5 Olahraga Ringan untuk Penderita Penyakit Jantung yang Ampuh
BACA JUGA: 7 Jenis Olahraga Ringan untuk Usia 50an, Jaga Kesehatan Jantung dan BB
Infeksi dapat terjadi pada berbagai bagian tubuh, seperti kulit, saluran kemih, dan aliran darah. Gejala infeksi yang perlu diwaspadai antara lain demam, menggigil, nyeri, dan kemerahan pada area sekitar luka tusukan.
Untuk mencegah infeksi, penting bagi pasien untuk menjaga kebersihan diri, terutama sebelum dan sesudah menjalani dialisis. Selain itu, penggunaan antibiotik juga dapat diberikan jika terjadi infeksi.
4. Gatal-Gatal
Gatal-gatal merupakan keluhan yang sering dialami oleh pasien cuci darah. Penyebab gatal-gatal yang pasti belum diketahui secara pasti, namun diduga berkaitan dengan penumpukan zat-zat tertentu dalam darah dan perubahan keseimbangan kimia dalam tubuh.
Gatal-gatal dapat sangat mengganggu kualitas hidup pasien. Untuk mengatasinya, dokter dapat memberikan obat-obatan antihistamin atau obat penurun kadar fosfor dalam darah.
BACA JUGA: Jangan Anggap Sepele, Ini Pengaruh Stres Terhadap Kesehatan Jantung
BACA JUGA: 5 Obat Herbal Alami untuk Kesehatan Jantung, yang Sarat Antioksidan
5. Masalah Tulang
Pasien cuci darah sering mengalami masalah tulang, seperti osteoporosis dan penyakit tulang mineralisasi. Hal ini disebabkan oleh gangguan keseimbangan mineral dalam tubuh, terutama kalsium dan fosfor.
Untuk mencegah dan mengatasi masalah tulang, pasien perlu mengonsumsi makanan yang kaya kalsium dan vitamin D, serta mengonsumsi obat-obatan yang dapat membantu mengatur kadar mineral dalam darah.