Pembengkakan terjadi karena penumpukan cairan dalam tubuh yang tidak bisa dikeluarkan oleh ginjal yang rusak.
3. Nafas Sesak Bahkan Saat Istirahat
Sesak napas, terutama saat melakukan aktivitas ringan, bisa menjadi tanda serius. Kondisi ini sering terjadi pada penderita gagal ginjal karena penumpukan cairan di paru-paru yang membuat jantung bekerja lebih keras.
4. Mual dan Muntah Tak Berhenti
Mual dan muntah yang terus-menerus bisa menjadi sinyal tubuh untuk membuang racun melalui saluran pencernaan. Jika Anda mengalami hal ini, segera konsultasikan dengan dokter.
BACA JUGA: 5 Olahraga Ringan untuk Lansia agar Tidak Lemas, Bikin Bugar Berenergi
BACA JUGA: 7 Jenis Olahraga Ringan untuk Usia 50an, Jaga Kesehatan Jantung dan BB
5. Kulit Gatal Tak Tertahankan
Kulit gatal yang parah dan tidak kunjung hilang bisa menjadi gejala gagal ginjal. Gatal-gatal ini disebabkan oleh penumpukan urea dalam darah.
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa tanda di atas, segera konsultasikan dengan dokter. Jangan tunda untuk memeriksakan kesehatan ginjal Anda. Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat meningkatkan kualitas hidup Anda.
Risiko yang perlu diketahui sebelum cuci darah
1. Tekanan Darah Tidak Stabil
Cuci darah merupakan prosedur penting bagi penderita gagal ginjal. Namun, seperti halnya prosedur medis lainnya, cuci darah juga memiliki risiko.
Salah satu risiko yang paling umum adalah tekanan darah tidak stabil. Selama proses dialisis, tubuh akan kehilangan sejumlah cairan yang dapat menyebabkan tekanan darah turun secara drastis.
BACA JUGA: 6 Rekomendasi Makanan yang Baik saat Sahur, Bikin Puasamu Tetap Sehat dan Berenergi
BACA JUGA: Bukan Cuma Wortel, Berikut Ini Makanan yang Baik untuk Kesehatan Mata
Kondisi ini dapat memicu gejala seperti pusing, mual, dan bahkan pingsan. Untuk mengatasi masalah ini, tim medis akan memantau tekanan darah Anda secara ketat selama dan setelah prosedur.
Selain itu, pemberian cairan infus juga dapat dilakukan untuk menstabilkan tekanan darah. Selain tekanan darah rendah, beberapa pasien juga mengalami tekanan darah tinggi setelah cuci darah.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
2. Anemia
Anemia atau kekurangan sel darah merah merupakan komplikasi umum pada pasien cuci darah. Ginjal yang sehat berperan dalam memproduksi hormon eritropoietin, yang merangsang produksi sel darah merah.