Mitos Tentang Ibu Hamil yang Masih Dipercaya, Benarkah Makanan Kesukaan Bisa Menentukan Jenis Kelamin?

Senin 01-07-2024,06:26 WIB
Reporter : Regita Bella Silvia
Editor : Zuhlifar Arrisandy

radartegal.id - Artikel ini akan membahas mitos tentang ibu hamil yang masih beredar di masyarakat hingga sekarang. Mitos ini masih ada karena memang dilestarikan oleh orang tertua agar tidak hilang.

Ada beberapa mitos tentang ibu hamil yang dipercaya oleh masyarakat dari dulu hingga sekarang. Hal inilah yang membuat banyak ibu hamil merasa takut semasa kehamilannya karena tidak ingin hal buruk terjadi.

Karena ketakutannya tersebut, ibu hamil melakukan apapun demi menjaga kandungannya agar tetap aman dan terjaga. Namun, karena zaman sudah modern tidak jarang orang yang menganggap hal tersebut hanya mitos sehingga tidak perlu diikuti.

Penasaran apa saja mitos mengenai ibu hamil yang hingga saat ini masih dipercaya? Berikut beberapa mitos iu hamil yang bisa kamu simak informasinya hingga akhir.

BACA JUGA: Mitos Mimpi Gigi Copot, Benarkah Menjadi Pertanda Kabar Duka?

BACA JUGA: 5 Mitos di Indonesia yang Dipercaya hingga Sekarang, Bisa Sulit Mendapatkan Jodoh dan Selalu Sial

Mitos tentang ibu hamil

 

1. Nanas dan Durian Dapat Menyebabkan Keguguran

Mitos yang pertama yaitu buah nanas dan durian yang katanya dapat menyebabkan keguguran. Mitos ini memang sudah sangat lama beredar di kalangan masyarakat dan banyak juga yang mempraktekkannya.

Namun faktanya, durian memiliki kandungan triptofan dan organo-sulfur yang berdampak baik untuk kehamilan. Namun memang tidak boleh makan durian secara berlebihan atau bisa dikatakan harus dibatasi konsumsinya karena durian memiliki kadar gula dan karbohidrat yang tinggi.

2. Dilarang Memegang Kucing ketika Hamil

Mitos selanjutnya yaitu ibu hamil dilarang bermain dengan kucing, padahal faktanya ibu hamil tetap bisa bermain. Namun harus tetap berhati-hati dengan kotoran kucingnya.

Karena memang kotoran kucing dapat menyebabkan infeksi parasit Toxoplasma Gondii yang dapat menyebabkan Toksoplasmosis. Dan hal ini bisa berdampak buruk untuk ibu hamil dengan bayinya yang berupa kelahiran prematur, rusaknya fungsi mata, telinga, otak, hingga meninggalnya janin di kandungan.

Kategori :