2. Infrastruktur yang Belum Memadai
Infrastruktur pengisian daya di luar kota masih belum sepenuhnya memadai di banyak daerah. Ini menjadi tantangan bagi pemilik mobil listrik yang ingin melakukan perjalanan jarak jauh.
Meskipun sudah ada upaya untuk memperluas jaringan SPKLU, ketersediaannya masih belum merata.
3. Usia Baterai yang Belum Teruji
Usia baterai mobil listrik masih menjadi tanda tanya besar. Di Indonesia, belum ada mobil listrik yang telah beroperasi selama lebih dari delapan tahun, sehingga belum ada data pasti mengenai daya tahan baterai dalam jangka panjang.
Ketidakpastian ini bisa menjadi pertimbangan penting bagi calon pembeli yang khawatir akan biaya penggantian baterai di masa depan.
BACA JUGA: Ingin Membeli Mobil Listrik di Tengah Isu BBM Naik? Berikut Beberapa Hal yang Harus Anda Tahu
4. Biaya Penggantian Baterai
Biaya penggantian baterai juga merupakan faktor yang belum sepenuhnya diketahui. Jika baterai harus diganti setelah beberapa tahun, biaya tersebut bisa cukup tinggi.
Oleh karena itu, penting bagi calon pembeli untuk mempertimbangkan aspek ini sebelum memutuskan untuk beralih ke mobil listrik.
Masa Depan Mobil Listrik di Indonesia
Meskipun tantangan yang ada, masa depan mobil listrik di Indonesia terlihat cerah. Pemerintah terus mendorong adopsi kendaraan ramah lingkungan dengan berbagai insentif dan kebijakan yang mendukung.
Selain itu, produsen mobil juga semakin banyak yang meluncurkan model-model baru yang lebih terjangkau dan dengan teknologi baterai yang lebih baik.
Peningkatan infrastruktur juga menjadi prioritas, dengan semakin banyak SPKLU yang dibangun di berbagai lokasi strategis. Ini diharapkan akan memudahkan pemilik mobil listrik untuk melakukan perjalanan jarak jauh tanpa khawatir kehabisan daya.