Tempat Bermain
Mitos lain yang beredar di masyarakat setempat adalah bahwa Watu Gilang dan batu lain di dekatnya, Watu Gatheng, dulunya digunakan untuk bermain "gathencf" (canteng/kenteng) oleh Raden Rangga, putra Panembahan Senopati, saat masih kecil.
Cerita ini menunjukkan bahwa situs ini memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat pada masa lampau.
Menjelajahi Relief
Relief-relief di Situs Watu Gilang tidak hanya indah, tetapi juga sarat makna. Relief-relief ini menggambarkan berbagai motif, seperti hewan, tumbuhan, dan manusia.
Beberapa relief yang terkenal termasuk gambar gajah, kuda, burung, kalamakara, dan padma. Relief-relief ini memberikan petunjuk tentang kepercayaan dan budaya masyarakat Jawa kuno.
Upaya Pelestarian
Situs Watu Gilang saat ini dikelola oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta. Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga dan melestarikan situs ini, seperti pembersihan rutin, pemugaran, dan edukasi kepada masyarakat. Upaya ini penting untuk memastikan bahwa situs ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Penutup
Sebuah warisan budaya yang tak ternilai. Dengan memahami sejarah dan mitos Situs Watu Gilang, kita dapat menghargai nilai budaya bangsa dan menjaga kelestarian situs ini untuk generasi mendatang.(*)