RADAR TEGAL- Sebanyak 30 petani tembakau dilatih Manajemen Agribisnis oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KP Tan) Kabupaten Tegal. Pelatihan yang dikemas dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Agribisnis Angkatan IV Komoditas Tembakau itu sengaja mengundang praktisi tembakau dari Temanggung.
Kepala Bapeltan Soropadan Heru Cahya Nugraha, mengatakan, bimtek ini sengaja digelar karena petani di Kabupaten Tegal masih menjual produk tembakaunya dalam bentuk daun segar.
“Harapan kami ke depan hasil jual petani sudah berupa tembakau rajangan, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah usaha bisnis tembakau,” ujarnya belum lama ini.
“Bahkan lebih jauh lagi bisa memproduksi rokok skala usaha kecil," kata Heru menambahkan.
BACA JUGA:Tingkatkan Kapasitas, 30 Petani Tembakau Kabupaten Tegal Belajar Manajemen Agribisnis
Menurut Heru, yang menjadi masalah utama di tembakau adalah harga yang diberikan pabrikan. Karena itu, petani harus bisa memberikan tembakau dengan kualitas terbaik.
Disebutkan, untuk bisa menghasilkan kualitas terbaik yaitu dengan mengikuti bimtek tembakau ini.
"Semoga petani bisa mengaplikasikannya, dan tentunya dengan bimbingan serta pengawalan dari penyuluh pendamping," ucapnya.
Dalam bimtek itu, Heru juga memberikan pembinaan soal rencana tindak lanjut (RTL) kepada para petani tembakau.
BACA JUGA:Petani Tembakau Pemalang Sumringah Harga Tembus 5.000 Perkilo Saat Musim Panen
Menurut Heru, dalam beberapa bulan ke depan, dari Bapeltan Soropadan akan melakukan monitoring terhadap pelaksanaan RTL yang sudah disusun.
"Kami berharap, para petani tembakau bisa tetap eksis dengan tetap memperhatikan kualitas dan mencari produk turunan lainnya selain rokok dengan bahan baku tembakau," imbuhnya.
Bimtek yang diikuti 30 orang petani tembakau ini dipusatkan di UPK Bumijawa Komplek Kantor Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.
"Pesertanya adalah petani tembakau. Mereka dilatih soal manajemen agribisnis," kata Kepala Dinas KP Tan Kabupaten Tegal Agus Sukoco melalui Kabid Penyuluhan Tri Jatiningsih.