"Jadi sebenarnya izinnya sangat mudah, tapi tergantung pelaku usaha, makanya kita kesini kan ada faktor pembinaannya. Jadi kan mumpung disini belum ada kejadian jadi izin untuk segera diselesaikan," ujarnya.
Dedy meminta kepada pihak pengelola, supaya keamanan dan bangunan disesuaikan dengan aturan yang berlaku. Minimal ada izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF).
Hasil pantauannya, menurut Dedy, di kawasan Jembatan Kaca The Geong Guci belum difasilitasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta standar keamanan pengunjung.
"Mungkin harus kita dorong supaya mereka menyediakan sarana K3 nya barangkali terjadi sesuatu, jadi sudah ada tim khusus yang bisa menangani," sarannya.
Kendati demikian, Dedy mengaku tidak bisa memutuskan untuk menutup wahana Jembatan Kaca tersebut. Alasannya, karena harus melaporkan hasil monitoringnya kepada bupati.
"Nanti bupati yang akan memutuskan, pokoknya kita memotret kondisi sekarang, nanti setelah rapat hasil kunjungan lapangan akan kita sampaikan kepada bupati," ucapnya.
Meski begitu, tapi Dedy menyarankan agar wahana tersebut sebaiknya ditutup sementara. Sambil menunggu kajian teknis yang dilakukan oleh OPD terkait.
"Saran saya, sebaiknya ditutup dulu, karena untuk keselamatan pengunjung," ucapnya.
Sementara, Pengelola Lapangan Obyek Wisata The Geong, Ritno Prasetyo mengaku sudah berinisiatif menutup wahana Jembatan Kaca tersebut sejak Senin 30 Oktober 2023 lalu. Selain inisiatif pengelola, juga ada arahan dari Polsek Bumijawa.
"Sejak hari Senin pagi kemarin sudah kami tutup," ucapnya.
Dirinya tak menampik, penutupan itu imbas dari tragedi Jembatan Kaca di Banyumas yang menewaskan satu orang pengunjung.
Dia menyebut, wahana Jembatan Kaca di kawasan Guci terdapat 4 lokasi. Panjang jembatan beragam.
"Yang panjangnya 43 meter dengan ketinggian 9 meter, 1 lokasi. Kemudian panjang 6 meter dengan ketinggian 2 sampai 4 meter, ada 3 lokasi," kata Ritno menjelaskan.
Dia menjelaskan, Jembatan Kaca itu dibangun sejak 2019 lalu. Namun, baru beroperasi pada 2021 pasca pandemi Covid-19. Untuk jenis kacanya, menggunakan tempered glass.