Dipengaruhi kuliner India dan Asia Tenggara
Tanpa disadari kuah sate blengong merupakan pengaruh kuliner kari yang berasal dari India dan berpadu dengan kuliner Asia Tenggara. Sehingga, mengenal lontong kari kuah masakan Padang dan juga sate blengong.
Cita rasa kari beradaptasi dengan masing-masing wilayah meski banyak kemiripan. Hidangan utama pendamping sate blengong adalah lontong yang diguyur dengan kuah bersantan warna kuning.
Ada taburan kerupuk mie dan bawang goreng, atau dikenal dengan kupat glabed. Menurut Wijanarto, dari sate blengong masyarakat bisa belajar bagaimana nilai kemajemukan mempengaruhi rasa kuliner beserta kearifannya.
Narasi historis membuktikan perpaduan pengaruh budaya kuliner luar dan berpadu dengan cita rasa lokal. Budaya kuliner makanan daging di kalangan masyarakat Asia Tenggara merupakan bagian dari upacara ritus adat selain sebagai bagian dari perayaan pesta masyarakat.
Sebagai bagian dari gastrodiplomasi Kabupaten Brebes, tentu produk kuliner ini menjumbuhkan proses identitas sosiokultural. Proses inklusi sosial (karena masyarakat Kabupaten Brebes menerima pengaruh luar, namun menerima dengan penuh terbuka), menguatkan memoria publik terhadap aspek morfologi wilayah di Brebes sekaligus solidaritas budaya.
Beberapa upaya pelestarian sate blengong juga dilakukan pemangku kepentingan.
"Menyuguhkan sate blengong dalam perjamuan tamu dalam upacara ceremoni Pemkab Brebes (memfungsikan sebagai gastrodiplomasi), mengikutsertakan dalam kegiatan bazar kuliner atau UMKM," terangnya.
"Pembinaan mutu produk juga mendokumentasikan sebagai bagian karya budaya Kabupaten Brebes, serta mencatatkan sebagai karya budaya WBTB khususnya aspek kuliner tradisional," tandasnya.
BACA JUGA:Kenapa Gerobak Sate Berbentuk Kapal, Ini Makna Filosofi di Baliknya yang Unik yang Jarang Orang Tau
Tampilan fisik lebih panjang
Dari bentuk fisiknya, sate blengong secara umum hampir sama dengan sate lainnya. Hanya saja, sate ini mempunyai ukuran yang lebih panjang dari sate umumnya.
Sate blengong mulai dikenal masyarakat luas berawal oleh orang yang bernama Marda yang asli warga Kelurahan Pasarbatang, Kota Brebes.
Dia pertama kali menjajakan sate blengong dengan cara berkeliling sampai ke daerah Sigempol, sekitar tahun 1970-an. Dari situ kemudian masyarakat Pasarbatang lain mulai mengenal sate blengong dan cara pembuatannya.