Siksa neraka yang menanti Purnawijaya
Kunjarakarna melihat sebuah periuk Gohmuka yang kosong. Kagetlah ketika ia tahu bahwa periuk itu disiapkan untuk sahabatnya, Purnawijaya, raja gandarwa yang masih bertahta di swargaloka.
Ia pun segera pamit dari neraka untuk mengabari Purnawijaya. Setelah bertemu, Kunjarakarna menanyakan pada Purnawijaya apa yang akan ia lakukan seandainya 7 hari lagi akan mati dan masuk neraka.
BACA JUGA:5 Filosofi Relief di Goa Selomangleng, Salah Satunya untuk Pencerahan Jiwa
Ajaran kebajikan membawa keselamatan
Purnawijaya memutuskan mengisi sisa waktunya dengan menimba kebenaran sejati dari Buddha Wairocana. Akhirnya, setelah mati, ia tiba di neraka untuk mendapati siksa kuburnya.
Namun, siksa kubur yang aslinya 100.000 tahun pun dipotong hanya menjadi 9 hari saja. Bahkan, periuk Gohmuka tempat Purnawijaya direbus, meledak, dan berubah menjadi padmasana.
Pohon berdaun pisau juga berubah menjadi bunga parijatha. Setelah 9 hari, Purnawijaya meninggalkan neraka, dan bersama istrinya, ia pun menjadi pengikut Buddha Wairocana di Gunung Semeru.
Demikian, informasi mengenai kisah siksa neraka ala Jawa Kuno di relief Candi Jago. Semoga bermanfaat bagi Anda yang ingin tahu tentang fakta unik candi-candi di Indonesia, tepatnya di tanah Jawa.***