Neraka di Candi Jago Konon Pedih, Inilah Siksa Neraka ala Jawa Kuno

Jumat 18-08-2023,21:00 WIB
Reporter : Ailsa Zevaulima Dilivia
Editor : Ailsa Zevaulima Dilivia

RADAR TEGAL - Neraka digambarkan sama mengerikannya di berbagai agama, termasuk dalam ajaran Buddha. Salah satunya terekam dalam relief Kunjarakarna di Candi Jago

Dari relief Candi Jago tersebut, dapat diketahui konsep siksa neraka ala masyarakat Jawa Kuno bagi orang yang berdosa. Bagi yang memahami kebenaran sejati, ajaran Buddha Wairocana, niscaya akan terselamatkan dari siksa neraka itu. 

BACA JUGA:Gudangnya Fabel Leluhur, Inilah 8 Kisah Tantri di Relief Candi Jago

Beberapa relief corak Buddha di Candi Jago juga pernah dibahas sebelumnya. Ada kisah mengenai Raja Aridarma dan istrinya yang menjadi pengikut Buddha Wairocana, serta berbagai kisah tantri lainnya. 

Pada kesempatan kali ini, radartegal.disway.id akan mengajak Anda untuk mengenal salah satu candi yang terkenal di Indonesia, tepatnya di tanah Jawa. Melansir dari kanal youtube ASISI Channel berikut informasi mengenai kisah siksa neraka ala Jawa Kuno di relief Candi Jago.

BACA JUGA:Mitos Candi Jago, Konon Ada Jejak Prabu Angling Dharma, Benarkah?

Kunjarakarna yang penasaran neraka

Di teras pertama candi ini, relief Aridarma berlanjut ke relief Kunjarakarna. Suatu hari, di Gunung Semeru, Kunjarakarna mendengar ajaran Buddha Wairocana, bahwa orang berdosa akan masuk neraka.

Ia penasaran sekali, ingin melihat neraka, dan harapannya pun terkabul. Sesampainya di neraka, Kunjarakarna tercengang melihat betapa mengerikan pemandangan neraka dan siksa atau hukumannya.

BACA JUGA:3 Relief Candi Jago Konon Jadi Bukti Tertua Keberadaan Semar, Benarkah?

Siksa neraka ala Jawa Kuno

Ada jembatan jungkat-jungkit dengan lautan api di bawahnya. Hukuman di neraka kejam juga, ada yang tubuhnya dipotong, perutnya dililit besi, kepalanya disulap menjadi hewan. 

Ada juga yang dipaksa menyunggi tanah hingga rumah, dipatuki burung berparuh besi, dimakan anjing berkepala raksasa, ditanduk kerbau, dan diinjak-injak.

Ada periuk Gohmuka, tempat manusia direbus layaknya sop. Di atasnya, terdapat pohon-pohon berbuah pisau dan pedang.

BACA JUGA:Relief Penuh Dualisme, Inilah 3 Kisah Magis Era Akhir Majapahit di Candi Surowono

Kategori :