Peristiwa Tida daerah merupakan gerakan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat lokal yang kecewa oleh pemerintahan setenmpat karena mempercayakan orang-orang Belanda sebagai pejabat pemerintah. Kelompok ini dipimpin oleh orang bernama Kutil atau Sakhyani yang dirinya berprofesi sebagai tukang cukur.
Karena sasaran dari gerakan ini adalah orang-orang yang memiliki jabatan seperti Bupati, Walikota, Camat, atau Lurah. Suami dari RA Kardinah kala itu menjadi sasaran gerakan tiga daerah.
Namun pada saat itu suaminya sedang tidak berada di rumah, alhasil RA Kardinahlah yang menjadi sasaran gerakan tidak bermoral ini. Beliau dipakaikan kain goni sembari diarak keliling kota dan diolok-olok karena dituduh sebagai antek-antek Belanda, yang padahal jika diingat-ingat RA Kardinah merupakan sosok yang sangat berjasa di Tegal terutama dalam hal kesehatan.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Brug Abang Tegal, Jembatan yang Menjadi Saksi Bisu Peristiwa Kelam 3 Daerah
Karena arak-arakan yang membawa RA Kardinah sangatlah menyedihkan dan penuh paksaan, beliau mengeluh kesakitan. Akhirnya arak-arakan itu berhenti tepat didepan rumah sakit, menariknya rumah sakit tempat mereka berhentu adalah rumah sakit yang dahulu RA Kardinah bangun yang dulu bernama Balai Kesehatan.
Setelah kejadian itu, Kardinah mengalami berbagai trauma akibat tindakan kelompok tersebut. Akhirnya, ia memutuskan untuk meninggalkan Tegal dan pindah ke Salatiga untuk menjalani masa tuanya. RA Kardinah kemudian meninggal dunia pada 5 Juli 1971 saat usianya mencapai 90 tahun.
Itulah dia sejarah dari RA Kardinah, sosok yang berperan penting dalam hal kesehatan masyarakat Tegal. Demikianlah informasi pada artikel ini, semoga informasi yang diberikan dapat menambah wawasan Anda.***