RADAR TEGAL - Mengenal kisah hidup RA Kardinah, adik kandung dari RA Kartini yang memiliki peran penting mengayomi masyarakat Tegal pada masa itu.
RA Kardinah merupakan orang yang menjunjung tinggi derajat perempuan. Sama seperti saudaranya RA Kartini beliau juga memiliki semangat dalam memerankan dirinya sebagai emansipasi wanita yang bergerak di bidang kemajuan masyarakat Tegal dalam hal kesehatan.
Fakta menariknya selain menjadi adik kandung dari RA Kartini salah satu tokoh yang menjungjung tinggi derajat wanita, belia (RA Kardinagh) juga sosok dibalik berdirinya bangunan RSUD Kardinah yang berada di Kejambon, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal.
Nah untuk leih jelasnnya mari kita mengenal lebih dekta dengan kisah hidup beliau, yang jasanya sangat penting dalam hal kesehatan masyarakat Tegal. Simak penjelasannya dibawah ini!
Kisah Hidup RA Kardinah
Beliau RA Kardinah lahir pada 1 Maret 1881. Suami dari beliau adalah RM Reksoharjono yang dirinya memiliki garis keturunan dari Reksonegoro yang dahulu pernah menjadi Bupati Tegal.
Dari perkawinan keduanya, sayangnya tidak menghasilkan keturunan, oleh karena itu keduanya mengangkat sebuah anak bernama Susmono sebagai anak mereka, dan akan dijadikan Bupati Tegal berikutnya.
Karena beliau merupakan adik dari RA Kartini, upayanya mengabdi kepada masyarakat rupanya tidak jauh berbeda dengan saudarinya. RA Kardinah dikenal sebagai wanita yang sangat peduli dan simpati kepada masyarakat terutama masyarakat golongan menengah kebawah.
Karena rasa peduli dan simpatinya kepada masyarakat Tegal, beliau akhirnya mendirikan sebuah rumah sakit yang semasa itu masih disebut sebagai balai kesehatan.
Rumah sakit yang dahulu RA Kardinah bangun, sekarang bernama Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah. Menggunakan nama Kardinah sebagai penghormatan karena telah mengayomi masyarakat Tegal di masa lampau.
BACA JUGA:Sejarah RSUD Kardinah Beserta Pendirinya, Hadiah Dari Adik RA Kartini Untuk Masyarakat Tegal
Tak hanya rumah sakit saja yang RA Kardinah bangun, karena dia adalah tokoh yang sangat ingin menjungjung tinggi derajat masyarakat tegal, beliau juga mendirikan sebuah sekolah keterampilan teruntuk anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu.
Kardinah, serupa dengan kedua saudarinya yaitu RA Kartini dan Roekmini, banyak membantu suaminya yang pada saat itu menjabat sebagai bupati.
Kejadian Tragis Menimpa Kardinah
Namun, nasib perjuangannya dalam melayani masyarakat untuk kemajuan mereka berakhir dengan tragedi tragis. Kardinah harus meninggalkan Tegal setelah dituduh sebagai kolonialisme. Dia kemudian dihadapi oleh sekelompok orang saat peristiwa Tiga Daerah.