RADAR TEGAL - Umumnya orang akan membersihkan usus sapi sebelum memakannya. Namun, makanan khas Karo satu ini malah memeras isi usus sapi sebagai bahan makanan.
Makanan khas Karo ini lazim ditemui di Medan, Sumatra Utara dan terkenal dengan nama trites atau pagit-pagit yang berarti 'pahit'. Sekilas bentuknya terlihat seperti soto, tetapi bahannya istimewa karena terbuat dari perasan rumput yang diambil dari usus besar sapi.
BACA JUGA:Eits, Jangan Salah Paham! Ini 5 Nama Kuliner yang Bikin Salfok
Proses pembuatan makanan khas Karo ini tidak boleh sembarangan agar tidak menimbulkan bau amis dan rasa pahit. Karena itu, waktu untuk memasaknya pun juga lama.
Pada kesempatan kali ini, radartegal.disway.id akan mengajak Anda untuk mengenal salah satu kuliner di Indonesia yang unik, tepatnya dari suku Karo. Melansir dari kanal youtube KabarPedia berikut informasi mengenai makanan khas Karo yang bernama trites.
BACA JUGA:Menjadi Kuliner Legenda di Tegal, Ini Dia Ciri Khas dari Soto Tauco Tegal yang Lezat
Bahan utama dari perasan isi perut sapi
Orang awam masih banyak salah menganggap bahwa trites terbuat dari kotoran sapi, padahal sebenarnya tidak. Hal ini karena rumput dalam perut sapi tersebut belum diolah menjadi kotoran.
Sapi sendiri terkenal sebagai hewan yang dapat mengeluarkan kembali makanan dari perutnya lewat mulut untuk dikunyah kembali dan masuk dalam pencernaannya lagi sebelum dicerna menjadi kotoran. Karena itu, rumput dalam lambung sapi itu masih segar dan layak untuk diolah menjadi trites.
Rumput segar dari sapi itu diperas terlebih dahulu sebelum disaring dengan kain tipis agar seratnya tidak ikut masuk. Air perasan rumput nantinya direbus selama 3 jam agar menghasilkan kaldu.
BACA JUGA:Menikmati Sensasi Kuliner Khas Tegal: 5 Jajanan Murah dan Enak yang Tidak Boleh Dilewatkan
Cara pengolahan trites
Suku Karo menggunakan dua bumbu utama untuk menghilangkan bau amis dari perasan isi perut sapi, yaitu kayu cingkam atau pohon gadog dan bunga kecombrang. Sementara itu, bumbu khas seperti andaliman, rimbang, cabai, jahe, kunyit, hingga serai berfungsi agar menambah rasa gurih.
Biasanya masyarakat Karo akan menambahkan susu ke dalam trites untuk mendapatkan kaldu yang cukup kental. Beberapa bahan juga ditambahkan seperti daging sapi, tulang lembu, kambing, bahkan kikil.
Proses pengolahan trites harus benar takaran saat memasaknya agar tidak hambar dan berbau amis, bahkan menggunakan kayu bakar untuk memasaknya agar menghasilkan cita rasa yang khas. Karena itu, pembuatannya pun hampir memakan waktu lebih dari 5 jam.