PULOSARI, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Harga cabai rawit di wilayah Pemalang sempat meroket pada saat ramadan hingga Lebaran Idul Fitri. Kini harga komoditas sayuran tersebut murah meriah sehingga petani hanya bisa pasrah.
Ditingkat petani, saat ini harga semakin turun dan terbilang murah meriah. Murahnya harga cabai membuat petani menderita kerugian.
Bahkan modal petani tidak kembali. Karena itu petani cabai rawit di Pemalang bingung untuk biaya tanam lagi.
Menurut Witri, petani cabai di Desa Jurangmangu Kecamatan Pulosari Pemalang, dirinya mempunyai lahan cabai yang saat ini sudah beberapa kali petik atau panen.
BACA JUGA:Plt Bupati : di Pemalang Tak Ada yang Dianaktirikan, TK dan PAUD Sama Dapat Perhatian Pemda
Cabai yang dihasilkan cukup bagus, namun akibat harga murah meriah, justru kerugian yang didapatkan.
"Harga cabai di tingkat petani saat ini hanya Rp6.000 perkilogram, jadi sangat murah sekali," katanya, Selasa 16 Mei 2023.
Harga tersebut tidak sebanding dengan pengeluaran selama perawatan cabai.
Menurutnya, perawatan cabai tidak semudah sayuran lain. Butuh pupuk dan obat-obatan rutin, serta penyiraman yang teratur.
BACA JUGA:Kaji Perundang-undangan Tahun 2023, Ini yang Dilakukan DPRD dan Kejari Pemalang
Untuk wilayah pegunungan air sulit didapatkan dan mengandalkan air hujan.
"Jadi kalau tidak hujan, maka untuk air harus beli atau mengambil dari sumber yang jaraknya jauh dan butuh biaya," tambahnya.
Hal senada disampaikan Tarwadi petani cabai lainnya. Dia menjelaskan, harga cabai dalam kondisi normal biasanya Rp10.000 perkilogram.
Di harga tersebut, petani sudah dapat untung walaupun tipis. Asalkan cabai kualitasnya bagus, panen melimpah dan laris manis dipasaran.
BACA JUGA:Polsek Pemalang Kota Diusulkan Naik Tipe B, Tokoh Masyarakat : Perannya Sangat Penting