Disway

Tren Harga Pangan Terus Meningkat, Ketua DPRD Jateng Sumanto: Jangan Malu Jadi Petani

Tren Harga Pangan Terus Meningkat, Ketua DPRD Jateng Sumanto: Jangan Malu Jadi Petani

PANGAN - Ketua DPRD Jateng, Sumanto minta petani bangga dengan pekerjaannya mengingat harga pangan akan terus meningkat siring adanya ancaman krisis pangan.-istimewa-

KARANGANYAR, radartegal.com - Ketua DPRD Jateng, Sumanto meminta para petani bangga menjalani pekerjaannya dan tidak malu. Sebab sektor pangan bakal menjadi andalan dan tentunya akan menghasilkan nilai ekonomis yang tinggi.

Hal ini tidak lain karena adanya ancaman krisis pangan dampak dari semakin berkurangnya lahan pertanian. Salah satu tanda yang jelas, yakni tren harga pangan yang saat ini terus meningkat.

Sumanto mencontohkan, dulu harga gabah sangat murah, hanya berkisar Rp4.000 per kilogram. 

Murahnya harga gabah tersebut membuat para petani sering merugi karena berpenghasilan minim. 

BACA JUGA:Marak Alih Fungsi Lahan, Petani di Jateng Diminta Tak Jual Sawahnya

BACA JUGA:Hindari Praktik Korupsi, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Tekankan Budaya Integritas

Namun kini, harga gabah sudah berkisar Rp6.700 hingga Rp7.000 per kilogram yang membuat petani untung karena penghasilannya setara Upah Minimum Regional (UMR).

"Harga kebutuhan pangan akan meningkat terus, jangan malu jadi petani. Jadi petani hari ini relatif enak, maka panjenengan harus bangga jadi petani," ujarnya saat acara Temu Tani di Desa Dagen, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar.

Ia menambahkan, dengan harga gabah sekitar Rp6.700 per kilogram dan panen 3 bulan sekali, petani rata-rata mendapatkan penghasilan Rp12 juta. 

Jika biaya pembelian bibit, menanam, dan pupuk menghabiskan Rp6 juta, maka petani bisa mengantongi Rp6 juta.

BACA JUGA:Ketua DPRD Jateng Desak Pemda Selesaikan Berbagai Permasalahan Peternak karena Ini

BACA JUGA:Wagub Jateng Minta Pengadaan Barang dan Jasa Dipercepat Sejak Awal Tahun

Jangan Tergiur Jual Sawah

Dengan penghasilan yang semakin meningkat tersebut, ia meminta para petani tak gampang tergiur menjual sawahnya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait