Marak Tawuran antar Pelajar di Kabupaten Tegal, Komisi IV DPRD Sweeping SMP

Rabu 22-03-2023,06:00 WIB
Reporter : Yeri Noveli
Editor : Adi Mulyadi

SLAWI, RADRTEGAL.DISWAY.ID – Aksi tawuran antar pelajar di Kabupaten Tegal marak, Komisi IV DPRD melakukan sweeping di sejumlah SMP di wilayah Slawi dan Dukuhwaru, Senin 20 Maret 2023. 

Langkah itu dilakukan sebagai upaya tindak lanjut hasil pertemuan DPRD Kabupaten Tegal dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) serta seluruh kepala SMP se-Kabupaten Tegal.

Sweeping dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal, A Jafar didampingi wakilnya Bintang Adi Prajamukti dan anggotanya Miftahudin. 

Dalam kegiatan itu, hadir pula pejabat Dikbud, Polres Tegal dan Kepala Satpol PP Supriyadi. 

BACA JUGA:Kesehatan Mental Pascapandemi Tak Bisa Diremehkan, PPPKMI Bregas Gelar Webinar

Sekolah yang dikunjungi yakni SMP 2 Slawi, SMP 3 Slawi dan SMP 1 Dukuhwaru. 

“Siapa yang bawa motor?” tanya Jafar saat di hadapan siswa SMP 3 Slawi. 

Siswa di sekolah tersebut tak ada satu pun yang tunjuk jari. Mereka mengaku diantarkan orangtua dan menggunakan sepeda. 

Dalam dialog dengan siswa, Jafar menyampaikan fasilitas kendaraan dinilai bisa memicu kenakalan remaja seperti tawuran. Siswa diharapkan tidak membawa motor sendiri. 

BACA JUGA:FANTASTIS! Harga Sampah di Jatinegara Tegal Tembus Rp5.000 Perkilo

Selain itu, Jafar juga mengingatkan agar siswa tidak ikut-ikutan tawuran. Sudah cukup korban yang berjatuhan akibat aksi tersebut. 

“Pendidikan di sekolah hanya 7 jam, sedangkan sisanya berada di lingkungan keluarga. Oleh karena itu, peran orangtua sangat penting dalam mendidik anaknya,” ujar politisi PKB saat memberikan pengarahan kepada orang tua siswa di SMP 2 Slawi. 

Menurut dia, orangtua diminta untuk terus mendorong anaknya agar belajar dengan giat di sekolah. Orangtua juga bisa mendorong anaknya untuk menyibukan diri dalam ekstrakurikuler sekolah dan madrasah diniah. 

BACA JUGA:Torehkan Prestasi Gemilang, 16 Anggota Polres Tegal Diganjar Reward

“Guru harus mulai kencangkan pinggang untuk mendidik siswanya dengan akhlak yang baik. Sepulang sekolah, guru mengawasi titik kumpul dan berani membubarkan anak-anak yang nongkrong,” tandasnya. *

Kategori :