JAKARTA - Usai heboh baku tembak antara Brigadir Nopryansah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, publik mencari-cari keberadaan Bharada E, Ferdy Sambo, dan istrinya, Putri Chandrawathi.
Bharada E yang diduga bernama lengkap Richard Eliezer Pudihang Lumliu adalah ajudan yang menembak mati Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. Keberadaannya pun akhirnya terungkap.
Saat ini Bharada E yang merupakan personel Brimob berstatus nonaktf di Polda Metro Jaya. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo membenarkan kini Bharada E berada di Polda Metro Jaya.
Meski begitu, jenderal bintang dua itu enggan mengungkap rinci mengapa Bharada E berada di Polda Metro Jaya. Apakah ditahan atau dalam rangka pemeriksaan terkait kasus dugaan pelecehan dan percobaan pembunuhan berencana yang dialami istri Ferdy Sambo?
Polda Metro Jaya sendiri sedang mengusut kasus dugaan pelecehan dan percobaan pembunuhan berencana yang dilaporkan kuasa hukum keluarga Brigadir J. Kasus itu dilimpahkan dari Polres Jakarta Selatan seusai naik ke tingkat penyidikan.
"Bharada E di Polda Metro Jaya," kata Dedi lewat pesan singkat kepada JPNN.com, Sabtu (23/7).
Sekedar informasi, pada Jumat (22/7) malam penyidik melakukan prarekonstruksi kasus polisi tembak polisi di rumah Irjen Ferdy Sambo. Prarekonstruksi baku tembak digelar di gedung Balai Pertemuan Metro Jaya di Polda Metro Jaya.
Seseorang nampak sedang berpose jongkok sambil memegang sepucuk senjata api jenis pistol. Orang dalam adegan prarekonstruksi itu terlihat sedang mengacungkan senjata dari atas tangga bagian kanan ke arah bawah.
Pria yang sempat beradegan dengan posisi jongkok memegang pistol tadi langsung meninggalkan lokasi setelah kegiatan prarekonstruksi itu selesai pada pukul 21.40 WIB. Sambil menundukkan kepala dan sedikit menutup wajahnya dengan satu tangan, dia terlihat terburu-buru menuju mobil berwarna hitam.
Tidak ada keterangan resmi siapa pria tersebut. Namun, muncul dugaan pria tersebut penyidik yang sedang memerankan sebagai Bharada E.
Adapun perihal keberadaan Ferdy Sambo dan sang istri, Putri Candrawathi, Irjen Dedi mengaku tak mengetahuinya. "Kalau Pak Sambo dan istrinya, saya enggak tahu," jawab Irjen Dedi.
Sebelumnya, Bharada E mengirim surat kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), mengajukan permohonan perlindungan. Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi juga telah mengajukan permohonan perlindungan ke LPSK.
Namun, LPSK mengaku belum bisa menggali keterangan dari Putri Candrawathi. "Kami sedang mengagendakan pemeriksaan Ibu P, situasi terakhirnya masih tampak terguncang, belum bisa bercerita apa pun," kata Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi.
Bharada E disebut-sebut terlibat baku tembak dengan Brigadir J, yang konon dipicu teriakan istri Irjen Ferdy Sambo yang mengalami pelecehan dan penodongan pakai pistol oleh Brigadir J.
Mendengar teriakan istri Ferdy Sambo, Bharada E bereaksi dan terjadilah insiden polisi tembak polisi. Brigadir J tewas. (*)