Upaya percepatan penanganan Covid-19 di Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal perlu mendapatkan perhatian serius. Karena meski di wilayah pegunungan, tingkat mobilitas warganya sangat tinggi.
Plt Camat Jatinegara, Tabah Topan Widodo mengatakan upaya yang dilakukan di semua sektor guna memutus rantai Covid-19 tetap berpedoman pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, 3, dan 2 Corona Virus Disease 2019.
Selain itu juga Instruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2022 tentang implementasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Corona Virus Disease 2019 di Provinsi Jawa Tengah. Satgas Covid-19 tingkat desa tentu masih ada dan terus berjalan dengan posko yang ada guna menangani covid-19 di desa masing-masing.
"Dalam regulasi pengelolaan dana desa disebutkan bahwa alokasi sebesar 8 persen untuk penanganan Covid-19," katanya.
Bahkan untuk sampai saat ini kasus di wilayah Kecamatan Jatinegara tembus 110. Namun dengan jumlah yang tinggi dalam tiga bulan alhamdulullah warga hanya bergeja ringan bahkan ada juga yang tidak ada gejala namun setelah di swab Antigen mengalami reaktif.
Penanggungjawab Gugus Tugas Covid-19 dari UPTD Puskesmas Jatinegara, dr Setia Hilmi mengatakan kasus Covid-19 di Kecamatan Jatinegara tinggi. Karena tim gugus selalu melaksanakan upaya testing rapid antigen di setiap pasien yang akan memeriksakan kesehatan gigi dan mulut.
Juga pasien yang akan di rawat inap, serta pasien yang datang ke puskesmas dengan ada gejala mengarah ke Covid-19. Tidak menutup kemungkinan juga ibu hamil dilaksanakan pemeriksaan rapid antigen.
Adapun untuk ibu hamil yang akan melahirkan juga dilaksanakan pemeriksaan, sehingga bisa mendeteksi virus Covid-19, tak lupa juga melaksanakan tracing dan treatment pada keluarga pasien yang terindikasi Covid-19. Saat ini juga menyediakan tempat untuk isolasi mandiri pasien Covid-19 yang bergejala ringan untuk 10 pasien. (guh/zul)