Kucing Tidak Boleh Dipelihara saat Ibu Hamil? Ini 8 Mitos yang Harus Dibantah

Radartegal.com - Apa saja mitos kucing saat seorang ibu sedang hamil? Masih banyak anggapan keliru yang beredar di masyarakat mengenai bahaya memelihara kucing saat hamil. 

Dari risiko keguguran hingga ancaman infertilitas, mitos kucing ini kerap membuat ibu hamil menjadi cemas dan bahkan terpaksa menyingkirkan hewan peliharaan kesayangan mereka. 

Padahal, sebagian besar klaim mitos kucing tersebut tidak sepenuhnya benar dan telah dibantah oleh berbagai ahli medis dan veteriner.

Untuk meluruskan pemahaman yang keliru, berikut delapan mitos kucing paling umum tentang ibu hamil yang perlu diluruskan dengan fakta yang akurat.

BACA JUGA: Mengapa Kucing Oren Dicap Nakal? Ini Fakta dan Mitosnya

BACA JUGA: Ternyata Ini Alasan Mitos Menabrak Kucing Bisa Bawa Sial

Daftar mitos kucing

1. Bulu Kucing Menyebabkan Infertilitas

Tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa bulu kucing dapat menyebabkan infertilitas. Mitos ini berkembang tanpa dasar yang jelas.

Menurut Mayo Clinic, infertilitas lebih berkaitan dengan faktor hormonal, anatomi, dan gaya hidup, bukan karena interaksi dengan hewan peliharaan seperti kucing.

2. Memelihara Kucing Bisa Menyebabkan Keguguran

Yang menjadi perhatian utama adalah infeksi toksoplasmosis, bukan kucing itu sendiri. Toksoplasma gondii adalah parasit yang bisa ditemukan dalam kotoran kucing yang terinfeksi.

Namun, penularannya sangat terbatas dan dapat dicegah dengan menjaga kebersihan serta menghindari kontak langsung dengan feses kucing.

BACA JUGA: Mitos Kucing Hitam di Berbagai Negara, di Jepang Jadi Pemikat Jodoh?

BACA JUGA: Mitos Tidur dengan Kucing Bisa Mandul, Begini Penjelasan Kedokteran Hewan Amerika

“Risiko utama terjadi jika ibu hamil membersihkan kotak kotoran tanpa sarung tangan atau mencuci tangan setelahnya,” ungkap Dr. Elizabeth Cottrell dari NHS UK.

3. Semua Kucing Membawa Parasit Toksoplasma

Sumber: