6 Mitos Kucing yang Diam-diam Membentuk Budaya Lokal Indonesia

radartegal.com - Apa saja mitos kucing yang ada di Indonesia? Kucing bukan hanya hewan peliharaan biasa bagi masyarakat Indonesia. 

Di balik kesan lucu dan menggemaskan, kucing menyimpan berbagai mitos yang telah lama melekat dalam budaya lokal di berbagai daerah. 

Mitos-mitos kucing ini tidak hanya menjadi cerita turun-temurun, tapi juga membentuk tradisi serta ritual yang memperkaya khasanah kearifan lokal di Nusantara. 

Berikut adalah enam mitos kucing yang diam-diam memengaruhi budaya Indonesia secara signifikan. Simak penjelasan lebih lanjut di artikel berikut ini.

BACA JUGA: Kucing Sering Menghilang saat Mendekati Kematiannya? Ini Fakta Ilmiah dan Emosional di Baliknya

BACA JUGA: Kucing Tidak Boleh Dipelihara saat Ibu Hamil? Ini 8 Mitos yang Harus Dibantah

Daftar mitos kucing

1. Kucing yang Baru Melahirkan Membawa Keberuntungan 

Di banyak wilayah Indonesia, kucing betina yang baru melahirkan dipercaya membawa berkah dan keberuntungan. Masyarakat meyakini bahwa keberadaan kucing ini dapat mengusir energi negatif atau roh jahat yang mengancam keluarga.

Kepercayaan ini sangat kental terutama di lingkungan pedesaan, di mana kucing baru melahirkan dianggap sebagai simbol rezeki dan kemakmuran.

Namun, ada juga aturan tradisional yang menyatakan bahwa anak kucing tidak boleh dipindahkan sebelum usianya mencapai 40 hari. Larangan ini diyakini untuk menghindari sial atau nasib buruk yang dapat menimpa keluarga.

2. Kucing Telon Betina sebagai Lambang Keberuntungan

Kucing dengan corak warna telon yang terdiri dari tiga warna berbeda seperti hitam, putih, dan oranye umumnya adalah betina dan dianggap membawa keberuntungan.

BACA JUGA: Mengapa Kucing Oren Dicap Nakal? Ini Fakta dan Mitosnya

BACA JUGA: Ternyata Ini Alasan Mitos Menabrak Kucing Bisa Bawa Sial

Masyarakat meyakini bahwa jika kucing telon betina datang ke rumah secara tiba-tiba, itu merupakan pertanda baik, bisa membawa rezeki dan berkah.

Sumber: