6 Mitos di Indonesia yang Ternyata Ada Penjelasan Ilmiahnya

6 Mitos di Indonesia yang Ternyata Ada Penjelasan Ilmiahnya

GERHANA - Berikut adalah beberapa mitos di Indonesia yang ternyata bisa dijelasakan dengan ilmiah.-pixabay.com/radartegal.disway.id-

Radartegal.com - Beberapa mitos di Indonesia kaya akan tradisi, budaya, dan cerita turun-temurun, termasuk berbagai mitos yang dipercaya sejak zaman nenek moyang

Banyak dari mitos di Indonesia ini dianggap sakral, bahkan menjadi aturan tidak tertulis dalam kehidupan sehari-hari. 

Namun, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, sejumlah mitos yang dulunya dianggap tak masuk akal ternyata memiliki penjelasan ilmiah yang logis dan masuk akal.

Berikut ini adalah enam mitos Indonesia yang ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah yang kami kutip dari berbagai sumber. Simak penjelasannya di artikel berikut ini.

BACA JUGA: Mitos Weton Tulang Wangi Konon Jadi Kesukaan Makhluk Halus

BACA JUGA: Tembok Raksasa di Laut Papua Ternyata HOAX! Hanya Mitos Lama yang Viral

Daftar mitos di Indonesia

1. Potong Kuku di Malam Hari Membawa Sial


-pixabay.com-

Orang tua zaman dahulu sering melarang anak-anaknya memotong kuku pada malam hari dengan alasan bisa mendatangkan kesialan atau bahaya. Namun, jika ditelusuri secara ilmiah, larangan ini lebih kepada faktor keamanan.

Pada masa lalu, pencahayaan di malam hari sangat terbatas. Orang hanya mengandalkan lampu minyak atau lilin sebagai sumber penerangan. Memotong kuku dalam kondisi gelap tentu berisiko melukai jari karena keterbatasan visibilitas.

Jadi, mitos ini sebenarnya merupakan bentuk peringatan agar tidak melakukan aktivitas yang bisa berbahaya di malam hari bukan soal sial, tapi soal keselamatan.

Menurut beberapa sumber, pemotongan kuku sebaiknya dilakukan saat siang atau dalam kondisi penerangan yang baik agar mencegah luka dan infeksi.

BACA JUGA: Mitos Cucak Ijo, Si Burung Gacor Pembawa Hoki?

BACA JUGA: 5 Mitos Kucing yang Bisa Membuat Kamu Takut Pelihara Mereka Lagi?

2. Mandi Malam Bikin Rematik

Mandi malam sering dikaitkan dengan munculnya penyakit rematik. Padahal, menurut dunia medis, rematik (atau lebih tepatnya radang sendi) adalah penyakit yang dipicu oleh faktor autoimun, genetika, atau infeksi, bukan oleh kebiasaan mandi malam.

Menurut penjelasan dr. Yuda Turana, seorang ahli neurologi dari Universitas Atma Jaya, mandi malam tidak menyebabkan rematik, tetapi bisa memperburuk kondisi bagi mereka yang sudah memiliki gangguan sendi, terutama jika menggunakan air dingin.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: