Tahapan Pilkada 2024 Berakhir, Bawaslu Minta Kelurahan Anti Money Politik di Tegal Digiatkan Kembali
Komisioner Bawaslu Kota Tegal Nur Aliah meminta agar kelurahan anti politik uang dan pengawasan diaktifkan kembali--
TEGAL, radartegal.com - Setelah tahapan Pilkada 2024 selesai, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) berharap kelurahan pengawasan dan anti money politik di TEGAL dapat digiatkan kembali. Itu, dilakukan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi Pemilu yang akan datang.
Hal itu disampaikan Komisioner Bawaslu Kota Tegal Nur Aliah Saparida saat membuka sosialisasi pengawasan partisipatif secara tatap muka, Kamis 30 Januari 2025 siang. Hadir dalam kegiatan, Komisioner Bawaslu Sukristo dan menghadirkan narasumber Pj Wali Kota Tegal Drg. Agus Dwi Sulistyantono dan Dekan FISIP UPS Tegal Unggul Sugiarto.
Menurut Aliah, tahapan Pilkada 2024 sudah selesai. Tahapan akhir, yakni Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal terpilih akan segera dilakukan.
Seiring dengan berakhirnya tahapan, kata Aliah, pihaknya berharap agar kelurahan pengawasan dan anti money politik dapat diaktifkan kembali. Selanjutanya, bagi yang belum ada, maka pihaknya berharap agar ada kerjasama dengan Bawaslu.
BACA JUGA: Tolak Politik Uang, Panitia Pilkades Slawi Kulon Kabupaten Tegal Sengaja Lakukan Ini
"Kelurahan anti politik uang dan pengawasan ada beberapa. Karenanya, kami minta agar digiatkan kembali dan bagi yang belum ada kami berharap ada kerjasama untuk menyiapkan menghadapi Pemilu yang akan datang," ujarnya.
Nur Aliah menambahkan, secara umum pengawasan Pilkada 2024 di Tegal berjalan dengan sukses. Kesuksesan pengawasan Pilkada ini tidak lepas dari peran serta masyarakat.
"Karenanya, pada kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih. Setelah tahapan ini selesai, kami masih ingin bersinergi dengan masyarakat," tandasnya.
Sementara narasumber Unggul Sugiarto mengatakan tingkat partisipasi masyarakat pada Pilkada 2024 di Kota Tegal mengalami penurunan. Itu, seperti beberapa daerah di Pantura Barat yang juga mengalami tren menurun.
BACA JUGA: Masyarakat Diajak Tolak Politik Uang, Ujaran Kebencian dan Hoaks
BACA JUGA: Bawaslu Mulai Gencarkan Patroli Pengawasan Politik Uang
"Penurunan tren itu disebabkan karena sejumlah faktor. Antara lain, kelelahan Pemilih, karena jumlah pemilu yang relatif banyak dan waktu yang berdekatan menjadikan masyarakat lelah dan jenuh," katanya.
Menurutnya, di 2024 terdapat 2 kali pemilu serentak. Yaitu 14 Februari 2024 terdapat Pilpres, Pileg dan Pemilihan DPD RI serta 27 November 2024. Hal ini menjadikan kejenuhan tersendiri bagi masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: