Saluran Irigasi Tertutup Urugan Pembangunan Pabrik, Warga di Brebes Protes
Warga Desa Klampok, Kecamatan Wanasari melakukan aksi protes karena saluran irigasi di desa tersebut ditutup.(Isitmewa)--
BREBES, radartegal.com - Warga di Desa Klampok, Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes melakukan aksi protes karena saluran irigasi di desa tersebut ditutup. Sebab, aliran irigasi sepanjang 30 meter dan lebar satu meter itu tertutup material tanah urukan yang rencananya untuk pembangunan pabrik.
Sejunlah warga mengkhawatirkan jika irigasi itu ditutup akan berdampak pada banjir yang merendam ratusan rumah warga dan puluhan hektar lahan pertanian. Aksi protes puluhan warga ini dilakukan di Kantor Kepala Desa Klampok Kecamatan Wanasari, Kamis 17 Oktober 2024.
Ketua RW 5 Desa Klampok Suharjo mengatakan, pihaknya memprotes hal itu karena adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Ada saluran irigasi pembuangan yang tertimbun tanah urukan sepanjang 30 meter.
"Di sana ada pengurukan pihak PT. Ada sedikit pelanggaran istilahnya. Irigasi pembuangan di desa kami terurug tanah. Jadi kita antisipasi kalau turun hujan akan banjir di wilayah kami. Soalnya tertutup total sekitar antara 30 meter," katanya.
BACA JUGA: Saluran Irigasi di Losari Brebes yang Mampet Akhirnya Dinormalisasi, Alat Berat Diterjunkan
BACA JUGA: Petani di Losari Brebes Keluhkan Saluran Irigasi yang Mampet Karena Pendangkalan
Dia meminta untuk kegiatan pengurukan dihentikan dan saluran irigasi tersebut segera dilakukan normalisasi. Hal ini karena jika saluran tetap tertimbun tanah uruk akan berdampak terhadap banjir yang akan merendam sekitar 500 an rumah yang dihuni sekitar seribuan jiwa di wilayah RW 05 Desa Klampok.
"Harapannya secepatnya mohon segera dinormalisasi. Kalau tidak dipenuhi, kita akan class action demo meminta pertanggung jawaban," ucapnya.
Warga Desa Klampok Rosidin, mengatakan, warga memprotes keras atas pengurugan saluran irigasi yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Protes tersebut disampaikan oleh warga, lantaran pihak perusahaan tidak terlebih dulu melakukan sosialisasi ke warga maupun ke pemerintah desa setempat.
"Warga awalnya tidak mengetahui kalau irigasi tertimbun material tanah. Ini lokasinya yang jauh dari pemukiman warga. Namun, setelah mendapat laporan warga, kami langsung datang untuk mengecek langsung kondisi saluran itu," ungkapnya.
BACA JUGA: Petani Keluhkan Irigasi Mampet di Brebes, Ini Tanggapan DPSDAPR
BACA JUGA: Dikeluhkan Petani, Saluran Irigasi di Brebes Diusulkan Perbaikan
Terkait permintaan warga, pihak perwakilan dari perusahaan yakni Mutain yang menjadi kuasa hukum mengaku bersedia untuk melakukan normalisasi terhadap saluran air tersebut. Bahkan hari Senin pekan depan nanti pihaknya akan menurunkan alat berat untuk pengambilan tanah yang menutupi saluran air.
"Kami siap untuk melakukan normalisasi kembali saluran yang tertimbun, dan hari Senin itu sudah bisa dilaksanakan," ujarnya.
Disampaikanny, saat ini pihaknya masih dalam proses pengurukan lahan seluas 13 hektar yang nantinya akan digunakan untuk pembangunan gudang. Pihaknya juga berjanji akan melakukan sosialisasi dengan mengundang perwakilan warga saat akan dilakukannya pembangunan.
"Kita belum melakukan pembangunan, ini masih tahap pengurugan saja," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: