Jadi Salah Satu Ritual Tolak Bala, Ini Cerita Mistis Tradisi Ruwatan di Kabupaten Tegal
KARNAVAL - Tradisi ruwatan di Kabupaten Tegal adalah cermin dari kedalaman spiritualitas masyarakatnya.-Aditya Saputra/Radar Tegal Group-
Semua orang yang terlibat akan berkumpul untuk berdoa, merenung, dan memohon keselamatan serta keberkahan. Ini menjadi awal yang khidmat dalam prosesi ruwatan, membangun suasana yang penuh dengan spiritualitas.
Arak-arakan Gunungan
Kirab gunungan, yang terdiri dari hasil bumi seperti sayuran dan buah-buahan, menjadi simbol dari rasa syukur masyarakat atas keberkahan hasil panen. Gunungan ini akan dibawa dalam prosesi arak-arakan, yang diikuti oleh warga desa dengan penuh antusias.
Penyembelihan Kambing Kendit
Sebuah kambing khusus, yang disebut Kambing Kendit, akan disembelih sebagai bagian dari persembahan kepada leluhur. Kambing ini dipilih karena dianggap memiliki kekuatan istimewa.
BACA JUGA: 5 Tradisi Malam 1 Suro yang Unik dan Sakral di Jawa Tengah
Prosesi penyembelihan ini dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur yang telah berjasa menjaga kesejahteraan desa.
Grebek Gunungan
Pada akhir prosesi, masyarakat akan berebut gunungan yang sebelumnya diarak. Hasil bumi dari gunungan ini dipercaya membawa berkah, dan siapa yang berhasil mendapatkan bagian dari gunungan akan mendapatkan keberuntungan dalam hidup.
Tidak hanya itu, dalam ruwatan ini juga digunakan berbagai benda ritual seperti kembang setaman dan kemenyan.
Kembang setaman melambangkan harapan akan kebahagiaan dan kedamaian, sementara kemenyan digunakan sebagai medium komunikasi dengan arwah leluhur.
Semua ini dirangkai dengan detail dan penuh makna, menciptakan suasana mistis yang mendalam.
BACA JUGA: 4 Tradisi Unik Masyarakat di Tegal, dari Moci Hingga Ritual Pernikahan
BACA JUGA: 4 Makna Penting dalam Tradisi Moci di Tegal, Bukan Sekedar Minum Teh saat Bersantai
Fungsi Sosial dan Spiritual Ruwatan
Di balik semua ritual ini, ruwatan memiliki fungsi sosial yang sangat penting. Selain menjadi ajang berkumpulnya masyarakat, ritual ini juga menjadi momen bagi komunitas untuk saling memperkuat ikatan.
Ketika masyarakat berkumpul untuk merayakan ruwatan, ada rasa kebersamaan yang kuat. Mereka bersama-sama berdoa, berbagi kebahagiaan, dan berbagi cerita. Ini menjadi momen yang dinanti-nanti oleh semua orang di desa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: