Mitos Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit di Boyolali, Konon Mata Airnya Bisa Tenggelamkan Pulau Jawa
MITOS - Artefak yang dipercaya sebagai peninggalan candi Kerajaan Majapahit di Boyolali, Jawa Tengah, ini konon memiliki mitos jika tercabut bisa menenggelamkan Pulau Jawa. --foto: facebook @yohanrineko
Konon ceritanya Dewa Wisnu dan Dewa Brahma suatu hari berdebat tentang kehebatan masing-masing. Perdebatan keduanya didengar Dewa Siwa, yang kemudian marah dengan kelakuan mereka lalu mengubah dirinya menjadi lingga kristal yang sangat tinggi.
Melihat lingga tersebut, keduanya merasa takjub dan penasaran, lalu mengubah wujudnya masing-masing untuk mencari tahu tentang lingga itu. Dewa Wisnu berubah menjadi burung layang-layang, yang terbang ke langit untuk menemukan ujung lingga.
BACA JUGA: 4 Mitos Candi Mleri, Konon Ada Batu Relief yang Bisa Hidup
BACA JUGA: 5 Mitos Candi Borobudur: Dari Adanya Arsitek Misterius Sampai Kunto Bimo yang Penuh Misteri
Sedangkan Dewa Brahma mengubah dirinya menjadi babi sebesar gunung, untuk menemukan pangkal lingga yang ada di bumi. Tetapi semua kesaktian dan kekuatan keduanya itu, tidak berhasil menemukannya.
Mereka pun akhirnya sadar bahwa masih ada kekuatan yang lebih kuat daripada kesaktian yang mereka miliki. Di bawah bukit Candi Sari yang menjadi bagian dari mitos candi Kerajaan Majapahi itu, tterdapat mata air yang biasa dimanfaatkan masyarakat.
Mitos yang berkembang, di bawah Candi Sari yang merupakan peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit terdapat sebuah mata air, yang mampu mengubah Pulau Jawa menjadi lautan. Sehingga diyakini ketika candi ini dicabut, akan mengeluarkan air dari bawah candi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: