Tingkatkan Kompetensi, Guru di Tegal Ikuti Workshop Kurikulum Merdeka

Tingkatkan Kompetensi, Guru di Tegal Ikuti Workshop Kurikulum Merdeka

Wakil Ketua Komisi X DPR RI membuka workshop yang diikuti guru di Tegal--

TEGAL, radartegal.id - Seratusan guru mengikuti workshop Kurikulum Merdeka yang digelar di Kota Tegal, Sabtu 24 Agustus 2024 siang. Tujuannya, untuk meningkatkan keahlian atau up skilling mereka utamanya dalam berfikir kritis.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri usai membuka workshop mengatakan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru pada berfikir kritis. Berpikir kritis menjadi salah satu hal yang harus dikembangkan dalam kurikulum merdeka.

"Jadi mungkin di daerah kadang-kadang, hanya karena tidak ada dorongan atau pemicu untuk bisa mengembangkan kompetensi profesional. Sehingga, kadang-kadang dibatasi mata pelajaran yang dia punya," katanya.

Padahal, kata Fikri, saat ini soal tes saja sudah dimodifikasi sedemikian rupa, untuk bisa diselesaikan dengan multiple problem solver. Itu, bisa diselesaikan dengan berpikir kritis yang salah satunya ada problem solving, berpikir inovatif dan kreatif. 

BACA JUGA: Market Day SD Negeri Kaligangsa 3 Tegal, Upaya Implementasikan P5 Kurikulum Merdeka

BACA JUGA: Kreatif dan Inovatif dalam Kurikulum Merdeka, Kepala Sekolah dan Guru Berprestasi Diganjar Penghargaan

"Materi-materi inilah yang akan diberikan dengan mendatangkan berbagai nara sumber yang kompeten," ujarnya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Temu Ismail mengatakan dalam penerapan kurikulum merdeka, pihaknya sudah melakukan survei di sekitar 6.000an sekolah. Hasilnya menunjukkan lebih fleksibel dalam memberikan materi kepada siswa, sehingga tidak terkotak-kotak kembali.

"Semua punya potensi kelebihan semua orang tidak dianggap sama, sehingga yang awalnya dianggap kurang bisa jadi kelebihan. Kemudian, karakter siswa lebih teridentifikasi sehingga pemberian materi ke siswa lebih tepat," ujar Temu.

Menurutnya, pengambilan substansi fleksibel, pemberian materi lebih tepat karena ada asesmen awal. Untuk capaian pembelajaran tidak ditentukan tetapi sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. 

BACA JUGA: Kurikulum Merdeka Membentuk Karakter Siswa Sekolah Dasar dengan Profil Pelajar Pancasila

BACA JUGA: Apa Saja Terobosan Kurikulum Merdeka Belajar di Indonesia? Cek Lengkapnya Disini

"Ini tidak hanya di sekolah umum saja, ada sekitar 300an sekolah di perbatasan juga sudah melaksanakan dengan karakteristik keunggulan masing-masing daerah," tandasnya.

Temu menambahkan, saat ini kurikulum merdeka sudah berjalan dengan 26 episode. Sekitar 16 episode bermuatan tentang guru dan tenaga kependidikan.

Sumber: