Apa Saja Terobosan Kurikulum Merdeka Belajar di Indonesia? Cek Lengkapnya Disini
--instagram/kemendikbud.ri
RADARTEGAL.DISWAY.ID-Merdeka belajar adalah kurikulum yang baru Kementrian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud). Saat ini sudah banyak terobosan kurikulum merdeka belajar yang sudah ada.
Penggagas kurikulum ini adalah Pak Menteri Nadiem Anwar Makarim atau akrab dengan sebutan Mas Menteri. Terobosan kurikulum merdeka belajar pada dasarnya untuk bebas berpikir dan berekspresi.
Terobosan kurikulum merdeka belajar ini sudah pernah Mas Menteri bicarakan sejak tahun 2019. Saat itu di perayaan hari guru nasional tahun 2019.
"Merdeka Belajar adalah suatu program inovatif untuk dunia pendidikan Indonesia dari Kemendikbud di bawah Menteri Nadiem yang berlandaskan dua hal, yaitu; pertama pemberian kebebasan kepada siswa, guru dan sekolah untuk berinovasi dan melakukan kegiatan pembelajaran yang mandiri dan kreatif. Selanjutnya yang kedua adalah reformasi menyeluruh yang bukan hanya melulu mengenai kurikulum, namun menginisiasi sebuah gerakan di masing-masing sekolah melalui guru penggerak. "
Dengan adanya terobosan kurikulum merdeka belajar ini membuat banyak perubahan di Indonesia. Sudah banyak program yang hadir dengan adanya kurikulum ini.
Pada artikel radartegal.disway.id akan mengulas tentang kurikulum merdeka. Sebelumnya coba baca artikel ini dulu Tut Wuri Handayani Menjadi Slogan Pendidikan, Berikut 3 Semboyan Ki Hajar Dewantara di situs terpercaya ini.
Terobosan kurikulum merdeka belajar dari Kemendikbud
Bersumber dari Instagram kemendikbud.ri, ada beberapa terobosan yang hadir. Kami rangkum terobosan tersebut untuk Anda.
"Kemendikbudristek menghadirkan tiga terobosan besar yang digerakkan melalui Merdeka Belajar." Tulis di postingan Kemendikbud.ri.
1. Pergantian ujian nasional (UN) dengan assesmen nasional (AN)
AN lebih menitikberatkan pada peningkatan keterampilan membaca, menulis, dan berhitung serta kemampuan berpikir secara kritis bagi siswa. AN juga menekankan pentingnya mengedepankan komitmen satuan pendidikan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dari perundungan, intoleransi, dan kekerasan seksual.
BACA JUGA:Tangkap Potensi Ekosistem Pendidikan, Bank Mandiri Optimalkan Kolaborasi dengan Ruang Guru
2. Menghadirkan kurikulum yang bisa diimplementasikan di satuan pendidikan dengan sukarela
Kurikulum Merdeka mencakup pengurangan sekitar 30-40% konten pembelajaran untuk memberikan penekanan pada pembelajaran yang lebih mendalam. Selain itu, terdapat alokasi sebanyak 20% untuk pembelajaran berbasis proyek yang melibatkan siswa secara aktif.
Kurikulum ini juga memberikan kebebasan kepada guru untuk menyesuaikan kecepatan proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing peserta didik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: