Anggaran Rehab RTLH Capai Rp17,195 Miliar, Dinperwaskim Kabupaten Brebes Target 940 Rumah

Anggaran Rehab RTLH Capai Rp17,195 Miliar, Dinperwaskim Kabupaten Brebes Target 940 Rumah

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Brebes, menargetkan penuntasan 940 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). (Istimewa)--

BREBES, radartegal.id - Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinperwaskim) Kabupaten Brebes, menargetkan penuntasan 940 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Dalam pengentasan itu, pihaknya mengalokasikan anggaran rehab RTLH senilai Rp17.195.000.000 dalam Program Penanganan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem 2024. 

 

Alokasi anggaran rehab RTLH tersebut bersumber dari berbagai sumber. Di antaranya, Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp12.380.000.000 dan APBD Pemkab Brebes senilai Rp4.815.000.000.

 

Pelaksana Tugas Kepala Dinperwaskim melalui Subkor Bidang Perumahan Rakyat dan Swadaya Irfanuddin kepada wartawan mengatakan, total alokasi anggaran rehab RTLH secara global terbagi menjadi dua.

 

Yakni, sebanyak 619 unit rumah dengan bantuan sebesar Rp20 juta per unit rumah dari Bankeu Pemprov Jateng. Sedangkan, untuk anggaran rehab RTLH yang bersumber dari APBD Pemkab Brebes untuk 321 unit dengan alokasi Rp15 juta.

 

 

BACA JUGA: Rehab RTLH di Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal Sasar 90 Unit, Anggaran Mencapai Rp1,8 Miliar

 

BACA JUGA: Dianggarkan Hingga Rp13,2 Miliar, Program Rehab RTLH Ditinjau Bupati Tegal

 

"Sesuai program strategis, P3KE masih menjadi prioritas untuk menuntaskan perbaikan total 940 RTLH. Sifatnya, dana stimulan dari Bankeu Pemprov Jateng Rp20 juta dan APBD Pemkab Brebes Rp15 juta," ungkapnya.

 

Dia menjelaskan, hingga pertengahan tahun ini sudah berjalan 125 unit RTLH yang sudah ditangani dari Bankeu Pemprov Jateng. Untuk teknis penyaluran anggaran rehab RTLH, kata dia, bantuan langsung dikelola pemerintah desa.

 

Mereka yang harus meng-upload kelengkapan dokumen di aplikasi Simperum. Kemudian, divalidasi Dinperwaskim karena sebagai fasilitator untuk proses verifikasi.

 

"Untuk realisasi yang sudah clear total, sebanyak 68 unit dan ditransfer ke kas desa. Sedangkan, sisanya akan direalisasikan bertahap hingga akhir 2024 mendatang," jelasnya.

 

BACA JUGA: 564 Rumah Tidak Layak Huni Direhab Pemkab Tegal, Anggaran dari APBD Capai Rp11,28 Miliar

 

BACA JUGA: Tuntaskan Bedah Rumah Tidak Layak Huni di 2024, Pemkab Brebes Sediakan Anggaran Rp4,37 Miliar

 

Irfanuddin menuturkan, selain fokus menuntaskan RTLH sebagai Program Penanganan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem, Program Tuku Lemah Olih Umah juga terus digulirkan. Prioritasnya, di wilayah rawan bencana seperti Desa Bumiayu Kecamatan Bumiayu.

 

Namun lokasi pembangunannya, di Desa Pruwatan untuk 19 unit. Jumlah tersebut, berdasarkan hasil verifikasi dan validasi data dari usulan total sebanyak 36 unit.

 

"Untuk Program Tuku Lemah Olih Umah, syaratnya warga yang akan membeli tanah harus secara swadaya. Kemudian, akan mendapat bantuan stimulan senilai Rp40 juta dalam bentuk material dengan tipe rumah 36," pungkasnya.

 

Pemkab Brebes tuntaskan rehab 250 unit RTLH tahun 2023

 

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Brebes menuntaskan rehab 250 unit rumah tidak layak huni di tahun 2023. Dengan anggaran rehab RTLH yang akan digelontor sebesar Rp4.375.000.000. 

 

Alokasi anggaran rehab RTLH tersebut, merupakan program stimulan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Brebes. Adapun bentuknya berupa bantuan material senilai Rp15 juta dan ongkos tukang sebesar Rp2 juta. 

 

Target tersebut, merupakan kolaborasi program peningkatan kualitas RTLH pada 2024 mendatang. Dengan fokus untuk menyasar semua RTLH yang tersebar di 292 desa dan 5 kelurahan dari 17 kecamatan.

 

Kepala Dinperwaskim Brebes melalui Subkor Bidang Perumahan Rakyat Irfanuddin mengungkapkan, pengentasan kemiskinan dalam bentuk peningkatan kualitas rumah menjadi program berkelanjutan dari kolaborasi lintas sektoral. Dari total 240 unit RTLH, sepanjang 2024 akan menuntaskan sisa 78 unit yang belum tergarap di 2023.

 

"Karena masih ada 78 unit, yang tersebar di 42 desa belum tuntas 2023. Ini akan terus berlanjut, dengan alokasi program tahun depan (2024-red),"jelasnya.

 

Sumber: