Ada Dugaan Serangan Ransomware ke PDN, Diduga Pegawai Nakal Buka Situs Ilegal dengan Fasilitas Kantor

Ada Dugaan Serangan Ransomware ke PDN, Diduga Pegawai Nakal Buka Situs Ilegal dengan Fasilitas Kantor

HACKER - Serangan ransomware ke PDN ini adalah peringatan serius tentang pentingnya keamanan siber. Kejadian ini menunjukkan bahwa satu kelalaian kecil dapat berdampak besar pada sistem layanan publik yang vital.-freepik-

BACA JUGA: Diskusi Trustworthy, AMSI Jateng Rangkul Media Siber Tingkatkan Kepercayaan Publik

Upaya pemulihan

Direktur & IT Solution Telkom Group, Herlan Wijanarko memberikan pernyataan terkait upaya pemulihan data yang terdampak pasca dugaan serangan ransomware di PDN. Menurutnya, data yang sudah terinfeksi ransomware tidak dapat dipulihkan. 

"Kami berupaya keras untuk melakukan recovery dengan resource yang kita miliki, namun data yang sudah kena ransom ini sudah tidak bisa kami recovery," jelasnya.

Pihak Telkom Group mengklaim telah melakukan usaha terbaik untuk memulihkan data, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan. Meski demikian, mereka berkomitmen untuk terus berusaha memulihkan layanan yang terdampak dengan sumber daya yang masih tersedia.

Kemenkominfo juga menyatakan bahwa mereka akan berusaha keras untuk memulihkan layanan publik yang terganggu akibat serangan ini. Targetnya adalah agar semua layanan dapat kembali normal pada akhir Juni 2024. 

Namun, tantangan yang dihadapi cukup besar mengingat kompleksitas dan luasnya dampak serangan ransomware ini.

BACA JUGA: Kominfo Resmi Bakal Blokir Aplikasi X, Ternyata Ini Alasan Sebenarnya

BACA JUGA: Tangani Dugaan Serangan Siber, BSI dan BSSN Perkuat Sinergi

Tanggapan publik dan pakar

Dugaan serangan ransomware ke PDN telah memicu berbagai tanggapan dari masyarakat dan pakar keamanan siber. Banyak yang mempertanyakan langkah-langkah keamanan yang diterapkan oleh PDN dan instansi pemerintah lainnya. 

Kejadian ini menunjukkan betapa rentannya sistem digital pemerintah terhadap serangan siber, terutama jika tidak ada kesadaran dan kepatuhan terhadap protokol keamanan yang ketat.

Seorang pakar keamanan siber, Dr. Arif Rahman, mengungkapkan bahwa dugaan serangan ransomware ke PDN ini seharusnya menjadi peringatan bagi semua pihak untuk meningkatkan keamanan siber. 

"Kita perlu memastikan bahwa semua pegawai, dari level tertinggi hingga terendah, memahami pentingnya keamanan siber. Pelatihan rutin dan pembaruan sistem keamanan adalah kunci untuk mencegah serangan semacam ini," ujarnya.

Sumber: