Ada Dugaan Serangan Ransomware ke PDN, Diduga Pegawai Nakal Buka Situs Ilegal dengan Fasilitas Kantor

Ada Dugaan Serangan Ransomware ke PDN, Diduga Pegawai Nakal Buka Situs Ilegal dengan Fasilitas Kantor

HACKER - Serangan ransomware ke PDN ini adalah peringatan serius tentang pentingnya keamanan siber. Kejadian ini menunjukkan bahwa satu kelalaian kecil dapat berdampak besar pada sistem layanan publik yang vital.-freepik-

Radartegal.id - Masyarakat Indonesia baru-baru ini dikejutkan oleh kabar dugaan serangan ransomware ke PDN (Pusat Data Nasional) sejak 20 Juni 2024. Kejadian ini telah menimbulkan kekhawatiran yang meluas, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap berbagai layanan publik.

Dugaan serangan ransomware ke PDN dilaporkan telah mengganggu sistem layanan publik di berbagai instansi pemerintahan. Salah satu yang paling terdampak adalah layanan keimigrasian, yang mengalami gangguan serius dan tidak dapat diakses. 

Gangguan ini membuat masyarakat mengeluh di media sosial, terutama di platform X. Karena dugaan serangan ransomware ke PDN membuat mereka kesulitan mengakses layanan imigrasi.

Menurut laporan Antara, total 282 instansi mengalami gangguan akibat dugaan serangan ransomware ke PDN ini. Hal ini menyebabkan layanan publik di berbagai sektor terganggu, menghambat aktivitas harian masyarakat yang bergantung pada sistem digital pemerintah.

BACA JUGA: Gak Bahaya Tha? Peretas Data Nasional Indonesia Minta Tebusan Rp131 Miliar, Ini Kata Kominfo

BACA JUGA: Tim Siber Polres Kota Tegal Temukan Percakapan Aksi Tawuran, Jalur Perbatasan Langsung Dijaga

Penyebab dugaan serangan ransomware ke PDN 

Meskipun Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) belum secara resmi merinci penyebab dugaan serangan ransomware ke PDN ini kepada publik, spekulasi mengenai asal mula serangan terus bermunculan. Salah satu dugaan yang cukup kuat adalah adanya ulah nakal oknum pegawai yang mengakses situs ilegal menggunakan fasilitas kantor.

Menurut informasi yang dilansir dari akun Instagram @undercover.id, seorang warganet dengan akun @tawakal_iqbal27 menduga bahwa dugaan serangan ransomware ke PDN ini terjadi akibat kelalaian pegawai yang membuka situs ilegal. 

"Ransomware tidak akan masuk dengan mudah jika pengguna tidak membuka situs ilegal," tulisnya.

Ia juga menambahkan bahwa kemungkinan besar pelaku adalah pegawai generasi boomer yang tidak menyadari risiko membuka situs berbahaya di lingkungan kantor. Selain itu, dugaan lainnya adalah serangan ini bisa saja disebabkan oleh penggunaan hardware eksternal seperti flashdisk yang dicolokkan ke PC atau laptop kantor.

"Bisa juga lewat flashdisk luar dicolok ke PC atau laptop kantor, akhirnya server kantor kena," tambahnya.

BACA JUGA: Kominfo Putus Akses Internet ke Kamboja dan Filipina: Upaya Pembrantasan Judi Online di Indonesia

Sumber: