Kominfo Resmi Bakal Blokir Aplikasi X, Ternyata Ini Alasan Sebenarnya

radartegal.id - Mengutip salah satu rangkuman dalam video YouTube di channel @geraldvincent, Kominfo telah resmi mengumumkan akan blokir aplikasi X atau yang lebih dikenal sebagai Twitter. 

Platform media sosial ini, yang dimiliki oleh Elon Musk, akan menghadapi pemblokiran di Indonesia karena alasan yang cukup kontroversial. Nah, mari kita bahas lebih lanjut apa yang sebenarnya terjadi dan apa dampaknya bagi para pengguna di Indonesia.

Alasan Pemblokiran Aplikasi X

Alasan utama pemblokiran Twitter oleh Kominfo adalah karena platform tersebut mengizinkan konten dewasa atau pornografi untuk beredar di sana. Menurut Kominfo, kebijakan Twitter yang memperbolehkan konten dewasa ini tidak sejalan dengan norma dan budaya di Indonesia, yang sangat menentang penyebaran pornografi.

Sebelum ini, konten dewasa di Twitter memang sudah ada, namun aturannya masih abu-abu—tidak diizinkan, tapi juga tidak dilarang secara tegas.

BACA JUGA: Kurban Sapi Sebesar Mobil Pick Up, Warga Desa Tembok Kidul Tegal Sembelih Limousin 1,2 Ton

BACA JUGA: Starlink Milik Elon Musk Jadi Ancaman Serius Pasar Internet di Indonesia, Kok Bisa?

Namun sekarang, dengan aturan yang lebih jelas dan terbuka tentang konten dewasa, Twitter menjadi sorotan utama. Ini menjadi alasan kuat bagi Kominfo untuk mengambil tindakan tegas dengan memblokir platform tersebut jika kebijakan tentang konten dewasanya tidak berubah.

Elon Musk dan Kunjungan ke Indonesia

Yang menarik, keputusan pemblokiran ini muncul setelah kunjungan Elon Musk ke Indonesia. Banyak yang bertanya-tanya, apakah kedatangan Elon Musk yang seharusnya membawa dampak positif justru malah memicu pemblokiran ini? Hal ini menimbulkan spekulasi di kalangan netizen, seperti pertanyaan apakah pengusaha judi online juga harus datang ke Indonesia agar platform mereka diblokir.

Reaksi Netizen dan Keanehan Kebijakan

Kebijakan blokir aplikasi X ini tidak luput dari perhatian dan komentar pedas netizen. Banyak yang merasa kebijakan Kominfo ini tidak konsisten, terutama ketika membandingkannya dengan situs-situs judi online yang masih bebas beroperasi. Berikut beberapa komentar netizen:

Sumber: