Bengkel Menolak Servis Mobil Eropa? Ternyata Ini Dia Alasannya Lohh!

Bengkel Menolak Servis Mobil Eropa? Ternyata Ini Dia Alasannya Lohh!

OTOMOTIF- Berikut beberapa alasan mengapa bengkel menolak servis mobil Eropa.-(Ilustrasi Pinterest)----

BACA JUGA: Kemewahan Hyundai Cereta Alpha Warna Putih, Elegan seperti Mobilnya Orang Penting

BACA JUGA: 7 Faktor yang Mempengaruhi Jarak Tempuh Mobil Selain Kecepatan, Cuaca Juga Termasuk?

Banyak bengkel di Indonesia yang belum memiliki teknisi dengan keahlian khusus untuk menangani teknologi ini. Memperbaiki mobil Eropa tanpa pengetahuan dan keahlian yang memadai dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut, yang tentu akan merugikan pemilik mobil dan merusak reputasi bengkel.

4. Biaya Pelatihan dan Sertifikasi

Untuk dapat menangani mobil Eropa, teknisi perlu mendapatkan pelatihan khusus dan sertifikasi yang diakui. Pelatihan ini sering kali diselenggarakan oleh pabrikan mobil Eropa atau institusi teknis yang bekerja sama dengan pabrikan. Biaya untuk mengikuti pelatihan ini tidaklah murah, dan waktu yang diperlukan juga cukup lama.

Banyak bengkel memilih untuk tidak menginvestasikan waktu dan uang dalam pelatihan ini, terutama jika mereka tidak sering menerima pelanggan dengan mobil Eropa. Mereka lebih memilih untuk fokus pada mobil-mobil yang lebih umum dan mudah ditangani.

5. Risiko Tinggi dan Tanggung Jawab Besar

Mobil Eropa umumnya memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan mobil Asia. Ini berarti bahwa jika terjadi kesalahan selama proses perbaikan, biaya yang harus ditanggung bengkel juga akan lebih besar. Risiko kerusakan tambahan atau kesalahan dalam perbaikan menjadi faktor yang cukup menakutkan bagi banyak bengkel.

BACA JUGA: Kenapa Banyak Mobil di Indonesia yang Mirip? Padahal Beda Pabrikan

BACA JUGA: Amankan Mobil Anda dengan Fungsi Kaca Film, Solusi Efektif Anti-Maling dan Begal

Selain itu, beberapa bagian dari mobil Eropa dirancang dengan toleransi yang sangat ketat. Sedikit saja kesalahan dalam pemasangan atau penanganan bisa menyebabkan masalah besar. Karena alasan ini, banyak bengkel menolak servis mobil Eropa untuk menghindari risiko.

6. Kurangnya Pengalaman

Pengalaman adalah kunci dalam bidang apapun, termasuk perbaikan mobil. Banyak teknisi di Indonesia lebih terbiasa dengan mobil-mobil Asia yang jumlahnya jauh lebih banyak. Kurangnya pengalaman dengan mobil Eropa membuat teknisi ragu untuk mencoba memperbaikinya.

Mobil Eropa juga sering kali memiliki desain dan struktur yang berbeda dari mobil Asia. Hal ini membutuhkan pendekatan yang berbeda dalam hal perbaikan dan pemeliharaan. Tanpa pengalaman yang memadai, teknisi mungkin tidak yakin bagaimana cara menangani masalah yang muncul.

Sumber: