Menjadi Salah Satu Pasar Terbesar di Asia Tenggara, Berikut Sejarah Panjang Pasar Tegal Gubug Cirebon

CIREBON, radartegal.id - Pasar Tegal Gubug yang berada di Desa Tegal Gubug, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, senantiasa ramai dikunjungi para pembeli baik grosir maupun eceran. Pasar tegal gudug ternyata memiliki beberapa sejarah.

Sejarah Pasar Tegal Gubug dimulai sekitar tahun 1914. Saat itu, warga setempat menggantungkan hidupnya dengan membuat dan menjual kemben, yakni perlengkapan kebaya kaum perempuan pada masa itu.

Sejarah pasar tegal gudug merupakan pasar terbesar se Asia Tenggara berada di Cirebon yang ternyata letaknya dekat dengan perbatasan Majalengka dan Indramayu.Pasar Tegal Gubug yang jaraknya sekitar 8 kilometer dari Desa Kodasari, bagian utara Majalengka.

Pasar tegal gubud tak hanya memiliki sejumlah sejarah. Pasar ini yang memiliki luas 12 hektare ini terdapat 10 ribu pedagang grosir dengan puluhan pelanggan dari berbagai daerah di Indonesia. Simak sampai selesai.

BACA JUGA: Berusia Lebih Dari 1 Abad, Berikut Sejarah Gereja Kristen Jawa Pepanthan Muarareja Tegal

BACA JUGA: Sejarah Gedung Kantor Pos Kota Tegal, Saksi Bisu Ambisi Deandles Bangun Jalan Anyer-Penarukan

Sejarah Pasar Tegal Gubug Cirebon

                                            

Sekitar tahun 1428 Desa Tegal Gubug dulunya cuma padukuhan biasa. Ketika itu, ia mengisahkan, Ki Demang Suropati menjabat sebagai Kepala Desa Tegal Gubug ditunjuk oleh Sunan Gunung Jati menjadi Juru Runding Kerajaan Cirebon saat bertikai dengan Rajagaluh. 

Siapapun yang sering melintas jalur Pantura Cirebon tentu tahu keberadaan Pasar Tegalgubug yang berlokasi di Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon. 

Pasar Tegalgubug dikenal sebagai pasar sandang bahkan pernah masuk dalam daftar pasar sandang tebesar di Indonesia karena tiap minggunya terdapat ribuan pedagang sandang (pakaian) ataupun bahan kain dan pembeli dari berbagai daerah.

Kepala Pasar Tegalgubug Kabupaten Cirebon mengatakan Pasar Tegalgubug awalnya hanya pasar desa seperti pasar lainnya yang ada terdapat pedagang yang menjual kebutuhan bahan pokok dan lainnya.

BACA JUGA: Berdiri Sejak Tahun 1929, Bangunan Hotel Strook Tegal Menyimpan Sejarah Kelam 

BACA JUGA: Sejarah Afdeelings Bank, Cikal Bakal Bangunan Bank BRI Tegal yang Sudah Ada Sejak Pemerintah Hindia Belanda

Sumber: