Bukan Ibu Tjipto, Ini Pabrik Jamu Pertama di Tegal Sudah Ada dari Tahun 1957
JAMU GENDONG - Berdiri pada tahun 1957, pabrik jamu pertama di Tegal ini menjadi pionir dalam industri jamu di daerah tersebut sebelum hadirnya pesaing lain seperti Jamu Tjipto. -(ilustrasi KASKUS)-
"Perbedaan utama antara Jamu Nyonya Girang dan Jamu Tjipto terletak pada pendekatan inovasi dan kecepatan adaptasi terhadap pasar," jelas Agatha.
"Kami fokus pada kombinasi antara tradisi dan inovasi, sementara Tjipto lebih banyak mengejar modernisasi."
Jaringan Distribusi
Untuk mendukung kebangkitan pabrik ini, Agatha juga memperluas jaringan distribusi produk Jamu Nyonya Girang. Saat ini, produk-produk Jamu Nyonya Girang dapat ditemukan di berbagai toko jamu dan apotek di Tegal, antara lain:
- Toko Jamu GMG, Jl. Masjid No.38 Tegal
- Toko Jamu Jempol, Pasar Pagi Tegal
- Toko Jamu Girang, Pasar Pagi Tegal
- Toko Jamu Bali, Jalan Diponegoro Tegal
- Toko Jamu Tani, Jl. AR. Hakim Tegal
- Apotek Gajah Mada Tegal
- Apotek Mejasem, Jl. Pala Raya Tegal
Salah satu fokus utama Agatha dalam mengelola pabrik ini adalah memastikan kualitas produk tetap terjaga. Ia menerapkan standar produksi yang ketat dan memastikan bahan-bahan yang digunakan adalah bahan alami berkualitas tinggi.
Selain itu, Agatha juga memperhatikan aspek kebersihan dan keamanan dalam proses produksi, mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh badan kesehatan terkait.
"Kualitas adalah prioritas utama kami. Kami ingin memastikan bahwa setiap produk yang kami hasilkan tidak hanya efektif tetapi juga aman untuk dikonsumsi," ujar Agatha.
BACA JUGA: Sejarah Kecamatan Margadana Sebagai Pusat Ekonomi Kota Tegal dari Masa Kerajaan sampai Penjajahan
BACA JUGA: Sejarah Pertempuran Palagan Tirus Kota Tegal: Kisah Heroik Kapten Soedibjo dan Letkol Sudiarto
Harapan
Meski sudah berhasil membangkitkan kembali UD Tiga Wanita Nyonya Girang, Agatha mengakui bahwa perjalanan ini masih panjang dan penuh tantangan. Persaingan dengan produsen jamu modern dan perubahan preferensi konsumen adalah beberapa tantangan yang harus dihadapinya.
Namun, Agatha tetap optimis. Ia percaya bahwa dengan komitmen pada kualitas, inovasi, dan pemahaman terhadap kebutuhan konsumen, Jamu Nyonya Girang dapat kembali menjadi pilihan utama masyarakat Tegal dan bahkan merambah pasar yang lebih luas.
"Kami akan terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman, tanpa melupakan akar dan tradisi yang menjadi identitas Jamu Nyonya Girang. Kami berharap bisa terus tumbuh dan memberikan kontribusi positif bagi kesehatan masyarakat," kata Agatha menutup pembicaraan.
Demikian informasi tentang pabrik jamu pertama di Tegal. Temukan banyak informasi bermanfaat lainnya, hanya di radartegal.disway.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: