Sejarah Kecamatan Margadana Sebagai Pusat Ekonomi Kota Tegal dari Masa Kerajaan sampai Penjajahan

Sejarah Kecamatan Margadana Sebagai Pusat Ekonomi Kota Tegal dari Masa Kerajaan sampai Penjajahan

Ilustrasi: Peta Kota Tegal-bunghasta.com-

RADAR TEGAL - Wilayah Kecamatan Margadana yang terletak di Kota Tegal, Jawa Tengah, memiliki sejarah yang menarik sebagai pusat ekonomi pada masa kerajaan.

Dahulu, Margadana menjadi tempat di mana pasar terbesar di Tegal berlokasi, menjadi magnet ekonomi bagi wilayah tersebut.

Kegiatan sedekah bumi di Kelurahan Margadana, Kecamatan Margadana, pada tanggal 27-30 September 2018 mengungkapkan fakta ini kepada masyarakat.

Berikut radartegal.disway.id kutip dari jateng.tribunnews.com, simak berikut ini sejarah singkat Kecmatan Margadana sebagai pusat ekonomi Tegal pada zaman kerajaan sampai masa penjajahan.

BACA JUGA:Nasib dan Harapan untuk Persatuan Sepak Bola Kota Tegal, Alias PERSEGAL

Dari zaman kerajaan sampai penjajahan

Pada zaman kerajaan hingga masa penjajahan Belanda, Margadana menonjol sebagai pusat ekonomi wilayah pantura.

Pasar terbesar yang dahulu berada di Margadana kini telah beralih ke Pasar Sumurpanggang, namun sejarah Margadana sebagai penggerak roda perekonomian tetap menjadi kisah turun temurun.

Cerita ini telah diceritakan oleh para sesepuh warga, dari generasi ke generasi, sehingga memperkuat keyakinan masyarakat tentang peran Margadana sebagai pusat ekonomi Tegal di masa lalu. Karena pentingnya warisan sejarah ini, tradisi sedekah bumi terus dilestarikan hingga saat ini.

Selain menjadi pasar terbesar, Margadana juga dikaitkan dengan peristiwa bersejarah lainnya. Legenda menyebutkan bahwa Raden Patah pernah menghimpun pasukan di Margadana sebelum melancarkan serangan terhadap Majapahit.

Hal ini tercermin dalam pementasan wayang golek sedekah bumi yang mengambil lakon Pangeran Bintoro Bumiloka.

Melalui sedekah bumi, masyarakat berharap pengetahuan tentang nenek moyang dan sejarahnya tetap terjaga dan terlaksana dengan baik, sebagai bagian penting dari identitas mereka.

BACA JUGA:Misteri Penunggu Kali Pemali Brebes, Siapa Lembudana dan Lembudini?

Tradisi turun temurun

Sedekah bumi di Margadana menjadi salah satu tradisi turun temurun yang dijalankan secara rutin. Tradisi ini mengandung makna penting sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kemudahan rejeki dan kemakmuran yang diberikan kepada masyarakat.

Pementasan wayang golek dalam acara sedekah bumi menjadi simbol peristiwa asal usul leluhur Margadana, mengajarkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan.

Harapan untuk masa depan

Tradisi sedekah bumi di Margadana tidak perlu diperdebatkan lagi karena memberikan manfaat dan makna yang mendalam bagi masyarakat.

Pemerintah dan masyarakat bersama-sama berkomitmen untuk terus melestarikan dan melaksanakan tradisi ini agar sejarah dan budaya leluhur tetap hidup dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang.

BACA JUGA:Sejarah Dijulukinya Tegal Sebagai Kota Bahari, Kaya Kie Asal Usule Lurr!

Dengan begitu, Margadana akan terus dikenang sebagai pusat ekonomi bersejarah di Kota Tegal, Jawa Tengah.

Demikian informasi tentang sejarah Margadana sebagai pusat ekonomi Tegal pada masa lalu. Temukan banyak informasi sejarah Tegal lainnya, hanya di radartegal.disway.id, semoga bermanfaat.(*)

Sumber: