Sejarah Pertempuran Palagan Tirus Kota Tegal: Kisah Heroik Kapten Soedibjo dan Letkol Sudiarto

Sejarah Pertempuran Palagan Tirus Kota Tegal: Kisah Heroik Kapten Soedibjo dan Letkol Sudiarto

Sejarah Pertempuran Palagan Tirus, Kisah Heroik Kapten Sudibyo Bersama Letkol Sudiarto--

RADAR TEGAL - Mengulas kisah sejarah pertempuran Tirus Kota Tegal, yang dipimpin oleh Kapten Soedibyo dan Letkol Sudiarto.

Tirus merupakan salah satu daerah di Kota Tegal yang biasa disebut warga lokal sebagai pertigaan Tirus karena mencakup 3 Jalan yakni Jalan Kapten Sudibyo, Jalan Aiptu KS Tubun dan Jalan Teuku Umar.

Namun apakah Anda Tahu bahwa Tirus yang terkenal sebagai pertigaan di tegal yang mencakup 3 ruas jalan besar, rupanya dahulunya adalah tempat medan pertempuran pasukan pejuang kemerdekaan dengan pasukan agresi militer Belanda pasca kemerdekaan.

Nah untuk lebih jelasnya mari simak penjelasan sejarah pertempuran Palagan tirus dibawah ini!

Sejarah Pertempuran Palagan Tirus Kota Tegal

Peristiwa pertempuran ini terjadi di Tirus Kota Tegal pada Oktober 1947 silam. Pertempuran ini dinamakan Pertempuran Palagan tirus karena mengacu kepada lokasinya.

Saat itu Kapten Sudibyo sedang melakukan pengamanan sektor pada kawasan Tegal Barat, terutama di sektor Tunon, yang sekarang sudah mencakup wilayah Kecamatan Tegal Selatan.

Sekitar tanggal 7 Oktober 1947, pasukan Belanda menerobos masuk dari arah barat setelah menguasai wilayah Brebes. Ketika sudah sampai di Tirus, iring-iringan Belanda berusaha menguasai wilayah tersebut.

BACA JUGA:Mengenal Kisah Hidup RA Kardinah, Adik RA Kartini yanng Berperan Penting Mengayomi Masyarakat Tegal

Kala itu militer Belanda membawa 11 tank di ikuti kendaraan berlapis baja dibelakangnya, dengan berisikan 20 pasukan setiap truknya.

Pada sore hari, Letkol Soediarto menghadang iring-iringan Belanda bersama Kapten Soedibyo dan dibantu satu peleton pasukan beranggotakan 120 orang.

Pertempuran yang dilancarkan secara mendadak itu berlangsung dashyat sampai berlangsung selama 2 hari yakni dari tanggal 7-8 Oktober 1947.

Tank-tank Belanda dan sejumlah pasukan berjumlah 40 orang turun dari truk, dan semuanya menyebar ke berbagai penjuru.

Belanda kala itu benar-benar ingin menghancurkan pasukan pejuang kemerdekaan yang dipimpin oleh Kapten Soedibyo.

Sumber: https://youtu.be/fwarbfbvrag?si=scf5mn3haz4nv4fv