Proposal Genjatan Senjata Israel Palestina Diterima Hamas Meski Terlambat, Peluang Perdamaian Kian Dekat

Sementar proposal gencatan senjata ini mendapatkan respons positif dari Hamas. Pasukan pejuang itu mengapresiasi upaya Biden.

Lebih lanjut, juru bicara hamas menyatakan bahwa meskipun proposal ini datang terlambat, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Hamas juga berharap bahwa tekanan dari Amerika Serikat dan masyarakat internasional, khususnya Eropa akan terus berlanjut agar Israel menghentikan serangan dan memulai proses perdamaian.

Tidak hanya juru bicara Hamas saja, bahkan seorang warga Gaza juga menyatakan dukungannya terhadap proposal perdamaian ini. Ia menyebutkan jika proposal ini sebagai harapan utama untuk kembali ke rumah dan memulai rekonstruksi, sebagaimana dikutip dari CNBC Indonesia.

BACA JUGA: IDF Ketar-ketir, Negara Barat Kecam Serangan Brutal Militer Israel di Rafah

BACA JUGA: Pernah Ejek Indonesia Negara Terbelakang, Kini Nasib Federasi Sepak Bola Israel Diujung Tanduk

Di akhir, ia juga menekankan bahwa kebanyakan korban meninggal dunia dari konflik ini adalah anak-anak dan perempuan. Dengan begitu, upaya untuk menghentikan kekerasan yang terus berlanjut ini sangatlah penting.

Sementara itu disisi lain proposal genjatan senjata ini dilihat oleh banyak pihak sebagai langkah untuk menghentikan kekerasan pada warga Gaza. Apabila disetujui dan benar dilaksanakan, maka konflik antara kedua kubu bisa diakhiri dengan damai.

Lebih dari itu, pembangunan kembali beberapa infrastruktur di Gaza yang mengalami kehancuran juga bisa terlaksana.

Komunitas Internasional khususnya yang berada di Amerika serikat dan Eropa juga menekankan untuk melakukan genjatan senjata. Terlebih setelah melihat banyaknya korban konflik yang kebanyakan wanita dan anak-anak.

Penutup

Nah jadi itulah, ulasan singkat mengenai gagasan genjatan senjata Israel Palestina yang diusul oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang memiliki 3 fase utama. Demikian semoga bermanfaat.

Sumber: